Salah satu program yang menjadi sorotan selama masa jabatan Andi Arwin adalah “Sabtu Bersih,” sebuah inisiatif yang melibatkan pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Program ini berhasil mengatasi genangan air di sejumlah wilayah yang sebelumnya rawan banjir.
“Saya mendapatkan laporan, wilayah-wilayah yang dulunya mudah tergenang kini jauh lebih baik berkat pembersihan drainase melalui Sabtu Bersih. Ini adalah hasil kolaborasi yang patut dibanggakan,” tuturnya.
Arwin juga menyebutkan, kegiatan seperti senam bersama yang digelar di penghujung masa jabatannya menjadi simbol untuk menguatkan solidaritas, terutama di tengah persaingan politik jelang Pilkada.
“Di antara kita mungkin berbeda pilihan, tetapi membangun kebersamaan di tengah perbedaan ini adalah hal yang sangat penting,” ujarnya.
Perpisahan yang Penuh Haru
Menutup sambutannya, Andi Arwin dengan nada penuh haru menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran Pemkot Makassar atas segala kekurangan selama masa jabatannya. Ia berharap segala hal baik yang telah dirintisnya dapat diteruskan oleh pemimpin berikutnya.
“Saya dan keluarga memohon maaf atas segala kekurangan. Jika ada hal baik yang telah saya lakukan, kiranya dapat diteruskan. Sebaliknya, kekurangan yang ada, mohon dimaafkan,” katanya.
Masa jabatan Andi Arwin Azis resmi berakhir pada 23 November 2024. Selama dua bulan, ia menggantikan Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, yang cuti untuk mengikuti Pilkada 2024. Sebagai penutup, Arwin berharap nilai-nilai kebersamaan yang telah dibangun dapat terus hidup di lingkungan Pemkot Makassar, demi kemajuan bersama.
Momentum perpisahan ini bukan hanya penutup masa jabatan, tetapi juga pengingat akan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kota yang lebih baik.(Hdr)