Dalam pidatonya, Wanny menekankan pentingnya peran IWATI sebagai wadah perempuan Tionghoa dalam mempererat solidaritas dan berkontribusi terhadap pembangunan sosial.
“IWATI bukan hanya simbol kebersamaan perempuan Tionghoa, tapi juga manifestasi dari komitmen kami untuk membangun harmoni sosial, memajukan pendidikan, serta memperkuat nilai-nilai luhur di Sulawesi Selatan,” tutur Wanny.
Didirikan pada 23 November 2001, IWATI hadir sebagai organisasi perempuan yang menjembatani nilai-nilai budaya Tionghoa dengan semangat kebangsaan Indonesia.
Wanny menyebut, keberlanjutan organisasi ini merupakan tanggung jawab kolektif sekaligus peluang untuk memperluas peran perempuan dalam ruang publik.
Pengukuhan pengurus IWATI Sulsel turut dihadiri Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi, Ketua Dharma Wanita Persatuan Sulsel Melani Simon Jufri, jajaran Forkopimda, para tokoh masyarakat dan agama, serta perwakilan organisasi perempuan dari berbagai latar belakang.
Acara ini juga menjadi momentum silaturahmi lintas budaya dan generasi, yang menegaskan peran strategis perempuan dalam memperkuat persatuan di tengah keragaman, Ketua IWATI Sulsel, Wanny Horax, menandaskan. (Hdr)