Semangat Pemajuan Budaya Bugis Terus Berkobar, Workshop Digelar YSE dan Disdikbud Soppeng

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, SOPPENG — Yayasan Sulapa Eppae (YSE) melaksanakan Pembelajaran Budaya Bugis dengan Program Hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan Tahun 2024 Kategori Dukungan Intitusional bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng.

Berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng dan diikuti oleh para alumni Sekolah Budaya Bugis La Temmamala. Rabu (14/05/2025). Dihadiri Pj. Sekda Kabupaten Soppeng, Andi Ibrahim Hatta, SH.,M.Si, Pembina Dr. H. Ajiep Padindang, SE., M.M.,( Yayasan Sulapa Eppae), Kadis Pendidikan Andi Sumangerukka Syahrazad, SE, S.Sos,M.Si, Ketua Yayasan Jamal Andi, S.Sos,M.Si, Pengawas Yayasan Dr. Sudirman Muhammadiyah, S.Pd., M.Pd., dan Kepala Sekolah Budaya Bugis (SBB) La Temmamala Karim, S.Pd., M.Pd., Ph.D.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya Bugis, serta mempromosikan budaya Bugis ke tingkat nasional dan internasional. Dengan Materi workshop meliputi Bahasa dan Sastra Bugis, Adat Istiadat Bugis, Tradisi Masyarakat Bugis, dan Sejarah, Arkeologi dan Kepurbakalaan.

Acara Seremonial dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan doa. Para peserta yang mengenakan gaun dan kemeja putih terlihat apik, menambah suasana cerah di pagi menjelangh siang.

Jamal Andi, S.Sos,M.Si, Ketua YSE melaporkan sejak didirikan pada tahun 2013, Yayasan ini telah aktif melakukan gerakan pembelajaran budaya Bugis di Sulawesi Selatan. Upaya ini secara efektif mulai berjalan di Kabupaten Soppeng pada tahun 2017 dengan didirikannya Sekolah Budaya Bugis (SSB) La Temmamala Soppeng yang menyelenggarakan pembelajaran budaya Bugis secara formal. Hingga saat ini, program tersebut telah berjalan selama enam angkatan dan berhasil meluluskan kurang lebih 250 alumni, yang mayoritas berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Baca juga :  Dollah Mando Tandatangani Perpanjangan Kerja Sama dengan BPJamsostek

Lebih lanjut, hasil kajian YSE di berbagai kabupaten/kota dengan populasi etnis Bugis yang signifikan menunjukkan bahwa sebagian besar sekolah tidak memiliki tenaga pengajar yang secara khusus menangani mata pelajaran budaya, terutama bahasa dan sastra Bugis.

“Melalui program Indonisiana tahun 2024, YSE berupaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan para guru dalam memahami, mengetahui, dan mengimplementasikan budaya Bugis di lingkungan pembelajaran sekolah masing-masing,” ujar Jamal Andi.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

SatRes Narkoba Polres Soppeng Penyuluhan Di Desa Watu 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Kasat Res Narkoba Polres Soppeng AKP Heriyadi Nur SE MM bersama sejumlah anggota menggelar pembinaan...

220 Siswa PKL SMKN 1 Soppeng Mendapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG – 220 siswa (wi) SMKN 1 Soppeng yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sejumlah perusahaan...

Keluarga Besar Wehantouw Gelar Pertemuan di Woloan II, Rencanakan Reuni Akbar yang Bakal Dihadiri Lintas Generasi dari Berbagai Kota

PEDOMANRAKYAT, TOMOHON - Keluarga besar marga Wehantouw yang berdomisili di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) serta beberapa lainnya...

Gandeng BKPRMI Sinjai Utara, UMSi Adakan Pelatihan Guru Mengaji

PEDOMANRAKYAT, SINJAI – Pelatihan dan Pendampingan Guru Mengaji Tingkat Kecamatan Sinjai Utara sukses digelar di Aula Handayani Kantor Dinas...