PEDOMANRAKYAT, PINRANG – Bupati Pinrang, Irwan Hamid, menyampaikan apresiasinya atas perhatian Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI yang terus berkomitmen dalam memperkuat infrastruktur daerah, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak bencana.
Dalam kegiatan Peletakan Batu Pertama proyek rehabilitasi rekonstruksi Jembatan Bila, di Dusun Bila, Desa Tapporang, Kecamatan Batulappa, Selasa (17/6), Bupati Irwan mengungkapkan rasa syukur atas terealisasinya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Tahun Anggaran 2024 di Pinrang, yang difasilitasi oleh BNPB RI.
Kegiatan peletakan Batu Pertama proyek rekonstruksi Jembatan Bila ini sekaligus menjadi penanda dimulainya sejumlah proyek rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Pinrang.
“Kita patut bersyukur, walaupun dalam situasi efisiensi anggaran, Pemerintah Pusat masih memberikan perhatian terhadap kondisi Jembatan Bila yang sangat vital bagi mobilitas masyarakat Kecamatan Batulappa,” ungkap Bupati Irwan.
Jembatan Bila merupakan satu-satunya akses penghubung bagi kendaraan roda empat di wilayah tersebut. Meski kondisinya telah lama rusak parah, namun hingga kini masih tetap digunakan masyarakat.
Bupati Irwan mengatakan, peletakan batu pertama proyek rekonstruksi Jembatan Bila ini, juga mencakup proyek-proyek lainnya yang menjadi bagian dari skema rekonstruksi pascabencana Tahun Anggaran 2024, seperti perbaikan Jembatan Mariri di Kecamatan Lembang dan penanganan Jalan Poros Ammani-Langga Kecamatan Mattiro Sompe yang juga mengalami kerusakan cukup parah.
“Ini adalah hasil dari usulan yang kita perjuangkan sejak beberapa tahun lalu. Hari ini mulai direalisasikan, dan tentu kita berharap pelaksanaannya berjalan lancar dan tepat waktu,” lanjut Bupati Irwan.
Bupati Irwan juga mengungkap kondisi Jalan Poros Ammani-Langnga, yang semakin hari kerusakannya semakin parah akibat abrasi dan gelombang air laut yang tinggi. Ia berharap, BNPB juga memberikan dukungan terhadap penanganan jalan tersebut. Mengingat, jalan ini menjadi akses utama menuju kawasan sentra tambak di Pinrang.
“Jika ini dibiarkan, 500 hingga 700 hektare lahan tambak produktif kita akan terancam," jelas Bupati Irwan.
Bupati Irwan berharap, pihak pelaksana proyek tetap mengedepankan kualitas pekerjaan, mengingat infrastruktur ini telah lama dinantikan oleh masyarakat.
Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, L Hakim mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan pemulihan pascabencana, sesuai usulan dari pemerintah daerah.
"Terkait hal ini, memang ada mekanisme yang harus dilalui. Dan kita memprioritaskan usulan yang memang betul-betul urgent. Untuk kegiatan ini, merupakan hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Tahun 2024," ujar L Hakim. (busrah)