DJBC Sulbagsel Selamatkan Potensi Negara Rp19 Miliar, Rokok Ilegal dan MMEA Masih Marak Diselundupkan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Menggunakan pita cukai bekas

Menggunakan pita cukai yang salah peruntukan

Ia mencontohkan, rokok yang diproduksi dengan mesin memiliki tarif cukai yang lebih tinggi, sekitar Rp1.200 per batang, sedangkan yang diproduksi secara manual (dengan tangan) hanya dikenakan tarif Rp330 per batang. Perbedaan tarif ini dimaksudkan sebagai bentuk insentif dari pemerintah agar pabrik-pabrik rokok skala kecil yang menyerap banyak tenaga kerja tetap bisa bertahan.

“Kalau rokok mesin, satu mesin bisa produksi ratusan ribu batang per menit. Tapi operatornya cuma satu atau dua orang. Sementara rokok tangan menyerap tenaga kerja lebih banyak, sehingga tarif cukainya kita bedakan sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM,” jelasnya.

Di luar aktivitas penindakan, Cahya juga memaparkan realisasi penerimaan negara yang berhasil dikumpulkan Kanwil DJBC Sulbagsel selama semester I-2025. Total penerimaan tercatat mencapai Rp294,39 miliar, atau sekitar 59,19 persen dari target tahunan sebesar Rp497,34 miliar.

Rinciannya sebagai berikut:

Bea keluar: Rp38,518 miliar (102,87% dari target Rp37,443 miliar)

Bea masuk: Rp214,183 miliar (58,13% dari target Rp368,437 miliar)

Cukai: Rp41,689 miliar (45,58% dari target Rp91,455 miliar)

Cahya mengungkapkan, DJBC Sulbagsel akan menggenjot penerimaan pada semester II dengan mengoptimalkan kegiatan audit, penelitian ulang, dan memperluas operasi lapangan seperti Operasi Gurita untuk pengawasan cukai.

“Kami tetap optimistis bisa mencapai target penerimaan tahun ini. Langkah-langkah strategis sudah kami siapkan, dan tentunya dengan kolaborasi lintas sektor, termasuk media, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” tandasnya.

Dengan wilayah pengawasan yang luas dan tantangan yang kompleks, DJBC Sulbagsel terus memperkuat perannya tidak hanya sebagai institusi pemungut penerimaan negara, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan ekonomi nasional dari ancaman perdagangan ilegal. Masyarakat pun diimbau untuk lebih proaktif melaporkan keberadaan barang-barang ilegal di sekitarnya agar perlindungan terhadap negara dan rakyat semakin maksimal. (And)

1
2
TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Hari Jadi Sinjai Ke-458 Tahun, Bupati Sinjai Beberkan Torehan Prestasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Bupati Sinjai Optimis Juara, Tim Penilai Terkesima Inovasi di Kantor Lurah Biringere

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Tim verifikasi Lapangan Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Sulsel melakukan penilaian terhadap 26 lokus...

Camat Manggala Hadiri Kegiatan Jum’at Berkah Kodam XIV/Hasanuddin di TPA Tamangapa

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial mewarnai kegiatan Jum’at Berkah yang digelar oleh Kodam XIV/Hasanuddin pada...

Pangdam XIV/Hasanuddin Dukung Langkah Inovatif Pemprov Sulsel Hadirkan Layanan Kesehatan Hingga Pelosok

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin, Ny. Infita...

Empat Tersangka Baru Korupsi Kredit Bank BUMN di Makassar Ditahan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Praktik lancung dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di salah satu bank milik negara di...