Di hadapan para hadirin, Agum turut menyinggung peristiwa kerusuhan yang baru-baru ini terjadi di sejumlah daerah, termasuk Makassar, yang menelan korban jiwa. Ia menyampaikan duka mendalam dan mengajak semua pihak untuk berjiwa besar serta melakukan introspeksi. “DPR, pemerintah, aparat keamanan, media, hingga masyarakat harus bercermin dan mencari jawaban dengan hati yang jujur,” pesannya.
Lebih lanjut, Agum menegaskan bahwa soliditas TNI dan Polri adalah benteng terakhir dalam menjaga kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Selama TNI-Polri bersatu, tidak ada ancaman sebesar apa pun yang mampu menggoyahkan negeri ini,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Ia juga mengingatkan, menyampaikan aspirasi merupakan hak rakyat yang dijamin undang-undang, namun harus dilakukan dengan cara yang elegan, beretika, dan tidak menimbulkan kegaduhan. Menurutnya, Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi bangsa maju, letak strategis, jumlah penduduk besar, dan kekayaan alam melimpah namun kerap terhambat oleh kegaduhan yang diciptakan sendiri.
Menutup sambutannya, Agum menyerukan agar purnawirawan TNI-Polri di manapun berada tetap menjadi garda terdepan menjaga persatuan bangsa. “Dirgahayu PEPABRI. Mari bergandengan tangan bersama PPAD, PPAL, PP Polri, dan Legiun Veteran Indonesia untuk mengawal perjalanan bangsa ini menuju cita-cita nasional,” pungkasnya. (*Rz)