Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Hari ini, 2 Mei 2022, takbir, tahmid, dan tahlil bergema dan berkumandang, menandai berakhirnya bulan Ramadan dan datangnya Hari Raya Id Fitri 1 Syawal 1443 H.
Sebagaimana biasa, sebelum dan saat perayaan Id Fitri, saling mengucapkan maaf satu dengan lainnya. Walau Id Fitri merupakan saat yang tepat untuk saling memaafkan, ada baiknya tradisi tersebut dipupuk dan dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari. Ucapan saling maaf memaafkan dengan tulus ikhlas, tidak saja memperbaiki hubungan yang renggang, namun juga berdampak pada kesehatan.
Dalam QS al-A’raf 199, Allah memerintahkan hamba-Nya menjadi pribadi yang pandai memaafkan orang lain. Di antara kisah tentang kehebatan Rasulullah SAW dalam memaafkan seseorang adalah, ketika beliau sedang beristirahat di bawah pohon kurma, tiba-tiba Du’tsur, menghampiri Rasulullah SAW, sambil menghunuskan pedang dan berkata, “Ya Muhammad, saat ini Anda hanya seorang diri di tempat ini, andai saja pedang ini saya ayungkan untuk membunuh Anda, maka siapakah yang dapat melindungi diri Anda?”
Dengan tenang Rasulullah SAW menjawab, “Allah.”
Mendengar jawaban Rasulullah SAW, pedang yang digenggam oleh Du’tsur jatuh ke tanah. Pedang tersebut diambil oleh Rasulullah SAW, lalu menghunusnya di hadapan Du’tsur dan bertanya, “Wahai Du’tsur, saat ini siapa yang bisa melindungi Anda?”
Du’tsur menjawab, “Tidak ada selain dirimu ya Muhammad.”
Mendengar hal itu, Nabi memaafkan Du’tsur dan membiarkannya meninggalkan tempat di mana ia berdiri.