Prof. Dr. M. Akin Duli, MA : Jangan Matikan Pengusaha Kecil di Lakkang

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIBD) Unhas Prof. Dr. M. Akin Duli, MA yang juga Tim Ahli Dinas Kota Makassar menegaskan, tidak boleh pengusaha besar masuk di Pulau Lakkang jika ingin menghidupkan pengusaha kecil di pulau itu.

“Kalau pengusaha besar masuk di Lakkang akan mematikan pengusaha kecil di kelurahan ini,” kata Prof. Akin Duli saat menyampaikan sambutan pada pelaksanaan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas bertema Pelatihan Surat Menyurat Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Rabu (29/06/2022).

Prof. Akin Duli mengatakan, objek pariwisata ini menjadi ikon Kelurahan Lakkang yang sangat kaya sebenarnya untuk wisata memancing misalnya. Dekan FIB Unhas ini mendengar informasi bahwa di Lakkang ini akan dibuatkan jembatan penghubung. Menyikapi rencana tersebut, Akin Duli mengatakan menolak pembuatan jembatan tersebut karena dapat mematikan usaha masyarakat kecil yang mengangkut pengunjung ke dan dari Pulau Lakkang.

“Jika jembatan ini dibuat, maka mata pencaharian masyarakat dan keunikan Lakkang ini akan hilang,” ujar Prof. Akin Duli.

Ke depan, kata dia, jika pariwisata akan berkembang dan sebagai Tim Dinas Kebudayaan di Kota Makassar tidak akan menyetujui rencana pembuatan jembatan ke Lakkang ini. Dia memberikan contoh, kasus serupa pernah dialami di Objek Wisata Rammang-Rammang Kabupaten Maros, masyarakat melaporkan bahwa sedang dibuat jalan masuk ke objek wisata tersebut. Ketika itu ada program TNI Masuk Desa. Akhirnya Bupati dikontak agar tidak membuat jalan masuk sebab ada kurang lebih 350 perahu motor yang menggantungkan hidupnya dari membawa pengunjung masuk keluar di Sungai Pute, Rammang-Rammang tersebut.

“Sama halnya dengan yang di Lakkang ini. Saya kira kita harapkan akan banyak hidup perahu-perahu pengantar pengunjung ini,” ujar Akin Duli.

Baca juga :  Direktur PNUP Resmi Buka Expo Kewirausahaan Administrasi Bisnis 2024

Untuk menyeberang ke Lakkang dihitung per kepala Rp 5.000, sepeda motor juga Rp 5.000. Sementara untuk Rammang-Rammang dihitung satu perahu minimal Rp 150.000 sekali jalan. Bahkan ada yang sampai Rp 250.000.

Oleh sebab itu, menurut Akin Duli, Lakkang ini sangat penting didampingi dan salah satu yang paling penting adalah surat menyurat ini. Surat menyurat itu ada patokannya. Bagaimana memberi nomor, hal, dan lain sebagainya. Tetapi kadang-kadang yang membingungkan adalah isi surat tersebut karena menggunakan bahasa yang multitafsir.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Jepang Kualifikasi Piala Dunia 2026: Catat Jam Tayang Dan Siaran TV Live

PEDOMANRAKYAT - Babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menyisakan satu laga krusial bagi Timnas Indonesia. Skuad...

Lakukan Pendekatan Inovatif, PT Bosowa Energi dan PT Jasa Rekayasa Mandiri Gelar Pertemuan Kolaborasi Strategis

PEDOMANRAKYAT, JENEPONTO - Di tengah meningkatnya kebutuhan efisiensi energi nasional, PT Bosowa Energi selaku pengembang PLTU (Pembangkit Listrik...

Pantai Indah Bosowa: Destinasi Wisata dan Olahraga Sky Air yang Mengagumkan

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Pantai Indah Bosowa adalah salah satu destinasi wisata yang populer di Kota Makassar. Dengan...

Tertangkap Kamera, Pencuri Tas di RS Sawerigading Dibekuk Polisi

PEDOMANRAKYAT, PALOPO — Seorang ibu rumah tangga berusia 43 tahun dibekuk aparat Kepolisian Sektor Wara Utara, Palopo, Sulawesi...