Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Unsur-unsur dan kualitas manusia dan makhluk lainnya di bumi bervariasi berdasarkan jarak perspektif dari sumber cahaya kemalaikatan. Terdapat perbedaan di antara manusia, walaupun mereka memiliki tubuh yang sama.
Itu karena mereka berbeda dalam hal hubungan mereka dengan malaikat. Perbedaan bukan benar-benar dalam tubuh tetapi dalam sifat-sifat spiritual dan watak manusia.
Manusia membawa karakteristik kebaikan dan kesucian, juga kejahatan dan dosa. Ini merupakan gambaran paling nyata tentang pakaian spiritual manusia dan hierarki mereka: seseorang menerima kekuatan kemalaikatan ketika yang lain tidak.
Inilah yang membuat seseorang lebih baik dari yang lainnya, seperti intan melampaui zamrud, yang lebih baik daripada safir, yang lebih baik daripada rubi. Semua ini adalah permata langka tetapi mereka berbeda dalam keunggulannya. Karena semua permata lebih berharga daripada emas. Emas lebih berharga daripada perak, perak lebih berharga daripada besi. Yang terakhir berakhir sebagai sisa sementara yang lain selalu terjaga sebagai unsur yang bernilai.
Cahaya lebih baik daripada kegelapan. Sesuatu yang tembus cahaya lebih baik daripada buram. Kecerdikan lebih baik daripada kebodohan. Watak yang baik lebih mulia daripada watak yang buruk. Ajakan kepada kebaikan lebih baik daripada ajakan kepada kejahatan. Sifat pemalu, berani, murah hati, sabar seseorang adalah lebih baik daripada seseorang yang membawa kebencian, permusuhan, kegelapan, kejahatan, dan kerakusan.
Seluruh karakter yang telah disebutkan di atas bergantung kepada kedekatan atau kejauhan perspektif mereka, para pembawa kepada sumber kekuatan kemalaikatan.