Memoar Musim Haji 2017 (1) : Selembar Kain Putih Penuh Arti

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : Rendika Agustianto
(Guru Pondok Pesantren Showatul Is’ad Ma’rang Pangkep)

Pengantar :
Bertepatan dengan musim haji tahun 2023, redaksi menurunkan catatan kenangan salah satu petugas haji Indonesia tahun 2017. Pengalaman ini diharapkan ada manfaatnya bagi para jamaah calon haji (calhaj) Sulawesi Selatan dan Indonesia pada musim haji tahun ini. Semoga bermanfaat. (Redaksi)

Sabtu 9 September 2017 di tanah paling suci itu azan magrib berkumandang. Menggema, berseru mengajak untuk bersatu padu dalam shaf-shaf lurus. Mendengungkan tasbih, takbir dan tahmid berjamaah. Merangkai gerakan-gerakan ubudiah yang indah, teratur nan elok, hingga menjadikan yang melakukannya itu bertafakkur, rendah hati, sama rata, lemah di hadapan Sang Pemberi Cinta, Allah Subhanahu wataala.

Yang menjadi imam salat saat itu adalah Syeikh Abdurrahman Assudais. Ketua umum pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, yang suaranya sering diperdengarkan pada banyak kesempatan maupun di media elektronik di penjuru tanah nusantara ini.

Seperti biasanya, Masjidil Haram masih tampak riuh diselimuti ribuan jamaah yang datang dari penjuru dunia. Seakan tidak pernah menampakkan suasana sepi, Masjidil Haram yang menjadi kiblat umat Islam itu menyambut ‘dhuyufurrahman’ dengan pintu-pintunya yang tak pernah tertutup. Dengan suasana sakralnya yang tak pernah redup. Dengan kesyahduannya yang tak bisa lagi digambarkan oleh hati yang gembira.

Masjidil Haram berada di tempat paling suci di dunia. Tempat awal mula syiar-syiar Islam itu tumbuh dan berkembang hingga datang ke sebuah negeri yang masyhur, yang penaklukannya tanpa peperangan dan tumpahan darah. Hingga bangsa-bangsa lain menyebutnya “Indonesia” negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Dan seperti biasa, kami bersiap memulai shift operasional mengawal dan menjamu jamaah haji Indonesia. Operasional pengamanan kami terbagi menjadi 2 shift selama 24 jam penuh siang dan malam. Kekuatan kami berasal dari tiga unsur berbeda, TNI/Polri, mahasiswa dan muqimin. Dalam satuan operasi tugas kami biasa disebut LINJAM.

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena Berikan Apresiasi pada Pahlawan Kebersihan dan Pendonor Darah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

SatRes Narkoba Polres Soppeng Penyuluhan Di Desa Watu 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Kasat Res Narkoba Polres Soppeng AKP Heriyadi Nur SE MM bersama sejumlah anggota menggelar pembinaan...

220 Siswa PKL SMKN 1 Soppeng Mendapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG – 220 siswa (wi) SMKN 1 Soppeng yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sejumlah perusahaan...

Keluarga Besar Wehantouw Gelar Pertemuan di Woloan II, Rencanakan Reuni Akbar yang Bakal Dihadiri Lintas Generasi dari Berbagai Kota

PEDOMANRAKYAT, TOMOHON - Keluarga besar marga Wehantouw yang berdomisili di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) serta beberapa lainnya...

Gandeng BKPRMI Sinjai Utara, UMSi Adakan Pelatihan Guru Mengaji

PEDOMANRAKYAT, SINJAI – Pelatihan dan Pendampingan Guru Mengaji Tingkat Kecamatan Sinjai Utara sukses digelar di Aula Handayani Kantor Dinas...