Wakil Ketua PGRI Sulsel ‘Kutuk’ Tindakan Wali Murid Katapel Guru

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dr. H. Basri, S.Pd, M.Pd mengutuk keras tindakan wali murid yang menganiaya guru dengan katapel sehingga matanya buta.

Ini disampaikan saat ditemui wartawan, Jumat (4/8/2023) di Makassar. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh AJ inisial wali murid yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap Saharman seorang guru SMA Negeri 7 Rejang Lebong Bengkulu sehingga mata kanannya cacat permanen sungguh di luar batas dan itu tak bisa ditolerir.

“Karena kami guru Pak, bukan hanya sebagai tenaga pengajar, akan tetapi juga sebagai tenaga pendidik bagi anak didik kita,” ucapnya.

“Itulah kita sebut anak didik yang artinya anak yang menjadi tanggung jawab kita untuk kita didik berdasarkan pola ajar asah, asuh dan juga asih. Menegur itu tanda sayang bukan karena marah, itu semua demi membentuk karakter anak agar memiliki adab dan akhlak yang baik. Jadi bukan semata-mata kita berikan pola ajar transfer ilmu pengetahuan tapi lebih dari itu yaitu mendidik menjadi karakter yang lebih baik,” ujar Dr. Basri yang juga lama mengabdikan diri di SMAN 2 Makassar sebagai tenaga pendidik ini.

“Para guru kita saat ini, wajib memiliki empat kompetensi dasar untuk menjadi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional,” paparnya lagi.

“Bahkan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan profesi,” lanjutnya.

“Mendidik anak didik kita, saya rasa itu yang menjadi tujuan utama kita. Sebagai contoh saya sendiri, sebagai guru di SMAN 2 Makassar, sudah banyak para anak didik kita yang telah berhasil di dunia pemerintahan maupun politik, salah satu contoh Bupati Gowa Adnan Puritcha Ichsan Yasin Limpo adalah salah satu murid saya yang mengetahui dan sangat memahami bagaimana guru itu mendidik dan bukan semata mengajarkan ilmu,” tambahnya.

Baca juga :  Tutup Misi Satgas Perdamaian Dunia, Kapolri: Jadilah Inspirasi untuk Wujudkan Polri Dicintai Masyarakat

Dr Basri kemudian berharap agar MoU PGRI dengan Kapolri dalam melindungi profesi guru perlu terus didengungkan dan juga diviralkan.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Hadiri Pesta Rakyat Warga, Lurah Banta-Bantaeng: Kebersamaan Warga RT 15 Jadi Teladan Semarak HUT RI ke-80

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kelurahan Banta-Bantaeng tahun ini terasa istimewa. Paguyuban...

Mentan Amran : SPHP Masif Digelontorkan, Harga Beras Berangsur Turun

PEDOMANRAKYAT, SEMARANG – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa harga beras di 13 provinsi tercatat turun....

Puluhan Ribu Massa Akan Kembali Turun Bila Dalang Demo Anarkis tak Ditangkap

PEDOMANRAKYAT, BONE - Puluhan ribu massa akan kembali melakukan demo apabila aparat tidak segera menangkap dalang demo PBB...

Aliyah Mustika Ilham Melayat ke Rumah Duka Almarhum H. Mappaturung Parawansa

PEDOMANRAKYAT, GOWA - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, melayat ke rumah duka almarhum H. Mappaturung Parawansa...