PEDOMANRAKYAT-MAKASSAR. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dinilai merupakan bentuk kecintaan ummat Islam terhadap Rasulullah yang menjadi penanda berakhirnya jaman jahiliah karena membawa risalah penuntun ummat manusia.
Tuntunan utamanya, Nabi Muhammad diutus kemuka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Hal ini dikatakan Ustadz Salahuddin Rahman Al Ayyubi, S,Pd.I dihadapan alumni IKB PPSP IKIP Ujung Pandang dalam acara Maulid Nabi di Masjid IKB PPSP IKIP Ujung Pandang Jalan Gontang Raya, Sabtu 13/10/2023.
” Rasulullah pernah bersabda, aku diutus adalah sebagai penyempurna akhlak, tidak hanya memperbaiki, tapi juga menyempurnakan. Ternyata, kini kondisi masyarakat kita semakin terdegradasi akhlaknya, sebagai contoh masih banyak yang suka pamer kekayaan dan terjadinya begal di sana sini.
Bersolek, pamer harta dan begal sudah ada sejak jaman jahiliah. Bahkan ada salah satu kampung di jaman jahiliah bernama ” al kifani ” hampir semua masyarakatnya begal.
Dari kisah Nabi Muhammad SAW, banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kita tiru dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari hari.
Nabi Isa AS, 1600 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW sudah menyampaikan kepada ummatnya, akan lahir seorang Rasul bernama Muhammad.
Isa-pun bergembira atas berita lahirnya seorang Nabi ini utusan Allah, bagaimana dengan kita yang sebagai ummatnya tentu akan lebih bergembira, karena kehadirannya membawa agama yang penuh keichlasan, ketulusan dan rasa toleransi.
Nabi Muhammad kekasih Allah, namun bukan berarti karena kekasih Allah maka kehidupannya enak enak saja.
Di usia 12 tahun, Muhammad kecil sudah harus bekerja sebagai pedagang. Di usia 20 tahun dengan gelar Al Amin, Muhammad sudah menjadi millioner muda.