Hajar Kepala Santriwannya, Oknum Guru Markaz Imam Malik Antang Dipecat

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kembali, terjadi dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh seorang oknum guru Yayasan Pendidikan Markaz Imam Malik (YP-MIM) di Jalan Kajenjeng Raya, Kampung Kanjenjeng, Kassi, Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Oknum guru berinisial YB diduga melakukan kekerasan fisik berupa pemukulan kepada korban yang merupakan santriwannya yang berinisial SA di pondok MIM, Sabtu (08/06/2024).

Setelah mengetahui kejadian tersebut Ibu korban SA, berinisial HM pun berinisiatif untuk melaporkan aksi ‘brutal’ tersebut ke Polrestabes Makassar.

“Setelah dugaan pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru MIM itu, saya berinisiatif untuk melaporkan YB di Polrestabes Makassar, Senin 10 Juni 2024 sekira pukul 09.25 Wita, dengan Surat Tanda Bukti Laporan bernomor STBL/1069/VI/2024/POLDA SULSEL/RESTABES MKSR,” jelasnya.

Ibu korban SA mengatakan, pelaporan yang kami lakukan ini, bertujuan untuk memberikan klarifikasi yaitu, telah terjadi pemukulan kepada seorang santriwan pesantren Markaz Imam Malik.

Tujuan selanjutnya, agar jangan pernah terjadi lagi kekerasan fisik yang dilakukan oleh oknum-oknum di dalam asrama dalam hal ini para pendidik kepada anak didiknya.

Hal ini juga, tentunya sebagai bahan evaluasi bagi pihak pesantren, karena ketika menyangkut tenaga pendidik, maka harus berdasarkan basis kompetensi yang dimiliki oleh tenaga pendidik tersebut.

Selanjutnya, Kementerian Agama bidang pendidikan madrasah yang menaungi Markaz Imam Malik ini, agar memberikan kurikulum yang cocok di terapkan di jaman sekarang.

“Saya menitipkan anak kami di pesantren tersebut agar bisa dibina dengan baik,” kata ibu korban SA, HM, di Makassar, Selasa (11/06/2024) sekira pukul 09.00.

Lanjutnya, kalau pun terjadi kejadian yang tidak diinginkan, sebaiknya oknum guru YB itu tidak melakukan kekerasan fisik terhadap anak santrinya. Apalagi memukul kepala santrinya sampai benjol.

Baca juga :  8 Lurah di Kecamatan Wajo Ramai-Ramai Diperiksa Polisi Terkait Pengelolaan Dakel

“Mereka seolah-olah melakukan pembenaran yaitu, dengan mengatakan anak saya (SA, red) diduga tidak mau mendengar nasehat dari Ustadnya di asrama tersebut,” beber HM.

Ungkapnya lagi, Kalau oknum di pesantren tersebut mengatakan anak kami SA itu ‘badung’ wajar, karena disitulah dilihat bagaimana seorang guru mendidik dan membina anak kami dari yang tadinya ‘badung’ menjadi baik.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Dalam Rakor Percepatan Swasembada Pangan, Mentan Nyatakan Keyakinannya Kaltara Akan Bertransformasi Menjadi Provinsi Mandiri Dalam Hal Pangan

PEDOMANRAKYAT, TANJUNG SELOR - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa Kalimantan Utara (Kaltara) akan...

16 Tim Alumni Lintas Angkatan Siap Tanding di Turnamen Domino SMANSA Makassar Seri 1 Tahun 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sebanyak 16 tim alumni penggemar olahraga permainan kartu domino dari lintas angkatan SMA Negeri 1...

Ahli Waris Gugat Lahan Lapas Makassar, Klaim Tanah Warisan Abu Sele

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Sengketa tanah di jantung Kota Makassar kembali mencuat. Kali ini, giliran sebidang lahan seluas 7.200...

Polda Sulsel Sisir Preman Berkedok Ormas dan Geng Motor yang Resahkan Warga

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Polisi menggencarkan operasi besar di Sulawesi Selatan. Targetnya jelas, yaitu, premanisme yang menyaru (tindakan menyamarkan...