PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA — Memberikan pengalaman praktik layaknya situasi sesungguhnya di dunia industri atau usaha yang disebut model teaching factory, merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kompetensi keahlian siswa. Peryataan ini disampaikan Dr. Ir. Muhammad Nawir, ST, MT, IPU, yang bertindak selaku ketua tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) skema mandiri, di SMK Negeri 6 Bulukumba, Jumat (27/09/2024)
Melalui surat penugasan dari Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI, tim PKM UMI yang terdiri dari dosen Program Studi (Prodi) Tekik Elektro, yakni Dr. Ir. Muhammad Nawir, ST, MT., IPU, Dr. Ir. Syarifuddin Nojeng, MT, Dr. Ir. Yusan Naim, MT, Dr. Ir. H. Arif Jaya, MT dan Ir. Syamsir, MT, masing-masing membawakan materi terkait ‘Pengenalan Teaching Factory pada SMKN 6 Bulukumba’ dihadapan Kepala UPT SMKN 6 Bulukumba, Baharuddin, S.Pd, M.M, guru, kepala laboratorium, staf administrasi serta staf akademik SMKN 6 Bulukumba.
Muhammad Nawir menyampaikan, pendidikan berbasis kompetensi merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pencapaian keahlian. “Model teaching factory dapat memberikan pengalaman praktik seperti situasi sesungguhnya pada dunia industri atau usaha kepada peserta didik, sehingga dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan dunia industri atau usaha dengan pengetahuan yang dipelajari di SMK, termasuk SMKN 6 Bulukumba,” tegasnya.
Menurut Muhammad Nawir, teaching factory dapat meningkatkan kompetensi lulusan, meningkatkan jiwa enterpreneurship lulusan, menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa yang memiliki nilai tambah, serta mampu meningkatkan kerjasana dengan industri atau komunitas bisnis yang relevan, bahkan mampu meningkatkan sumber pendapatan sekolah.