Jika bicara jumlah guru yang PNS, kita sebenarnya masih kurang di Bumi Lamaranginang,” ujarnya.
Persoalannya lanjut Bunga ini, banyak guru yang berkumpul di kota atau pinggir jalan sekolah itu, sementara jumlahnya minim didaerah terpencil.
” Untuk itu, lanjut pemerhati sosial pendidikan dengan Sistem Informasi Manajemen(SIM) rasio guru yang bisa diakses secara online.
Melalui SIM rasio guru dapat diketahui dengan cepat. Sehingga pemerintah daerah bisa segera mengambil kebijakan terkait masalah guru yang ada diwilayahnya. Juga dengan SIM itu data yang ada realtime. Nama guru, mengajar mata pelajaran apa, hingga Surat Keputusan(SK) pengangkatannya, semua data tersaji lengkap,” sebutnya.
Bunga ini mengakui, bukan persoalan mudah proses pendistribusian guru. Karena beberapa guru yang keberatan dipindah dari tempat kerjanya yang dekat kediamannya, sementara pemerintah daerah juga enggan memindahkan kelebihan guru PNS yang ada diwilayahnya yang bertumpuk.
“Proses distribusi ini memang dilematis. Bukan soal keengganan guru, tetapi juga tak ada dorongan atau laporan
dari Pemerintah Daerah. Padahal, penanganan distribusi guru merupakan kewenangan daerah, mestinya dalam melakukan mutasi guru perlu ada tim khusus. Sekarang siswa dan guru telah di sistem zonasi agar pembelajaran lebih efektif dan dekat dengan lingkungannya,” pungkasnya. (yustus)