Hasil survey angkatan kerja nasional (SAKERNAS), kondisi ketenagakerjaan nasional memperlihatkan tren perbaikan, seiring dengan pemulihan ekonomi yang berjalan. Hal itu terlihat dari jumlah tenaga kerja formal yang bertambah per Agustus 2021 dibandingkan dengan Agustus 2020. Jumlah penduduk usia kerja Agustus 2021 sebesar 206,71 juta orang dan angkatan kerja mencapai 140,15 juta orang.
Pada Agustus 2021, jumlah pekerja disektor formal sebesar 53,14 juta (40,55 persen), ini naik dari pekerja informal 77,91 juta (59,45 persen). Jika dilihat dari tahun sebelumnya pekerja informal mengalami penurunan, dari 60,47 persen. Meski mengalami penurunan 1,02 persen dari Agustus 2020. Pekerja informal masih mendominasi komposisi pekerja ditengah pandemi.
Pekerja informal yang banyak terdapat di daerah pedesaan yang notabenenya petani ( pekerja bebas dipertanian dan non pertanian), dan pekerja serabutan di perkotaan, sangat merasakan disrupsi ganda, sebab tingkat pendidikan dan wawasan dalam bekerja masih rendah.
Tingginya tingkat pendidikan, pelatihan, keterampilan serta penggunaan teknologi digital dan internet akan menurunkan peluang seorang tenaga kerja mengalami transisi menjadi informal ataupun pengangguran di tengah guncangan ekonomi saat pandemi. Meningkatkan partisipasi sekolah, memberikan pelatihan keterampilan, dan mendorong penggunaan teknologi digital/internet untuk tujuan pemasaran ataupun penjualan akan meningkatkan peluang seorang pekerja mengalami transisi yang lebih tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan keterampilan adalah dengan program Kartu Prakerja yang masih berlanjut hingga sekarang, dan terus ditingkatkan baik jumlah dan kualitas.
Pelatihan program kartu prakerja mesti diselaraskan dengan kebutuhan pekerja, dengan demikian, peserta punya peluang lebih besar memperoleh pekerjaan ditengah pandemi. (*)