PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR.
Sebuah perjalanan yang tidak mudah dilakukan Direktur Universitas Terbuka (UT) Makassar, Drs Hasanuddin, MSi, bersama timnya dalam melakukan kegiatan sosialisasi UT di wilayah dataran tinggi, di Desa Lassa-lassa, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu 28 Mei 2022.
Letak gegrafis Kecamatan Bontolempangan dari Sungguminasa kurang lebih 77 km, dan jika menggunakan kendaraan roda empat perjalanan bisa ditempuh kurang lebih dua setengah jam. Daerah ini juga sangat rawan longsor terutama saat musim hujan.
Bontolempangan ini merupakan salah satu dari sembilan kecamatan dataran tinggi berbuki-bukit di Gowa, yaitu sekitar 72,26 persen yang meliputi, Kecamatan, Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Tompobulu dan Birongbulu. Kesembilan kecamatan tersebut berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.
[caption id="attachment_15330" align="alignnone" width="849"] (foto : ist)[/caption]
Sementara sembilan kecamatan lainnya di wilayah dataran rendah atau 27,74 persen, yang meliputi Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, Pattallassang, Pallangga, Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo, dan Bontonompo Selatan.
Jadi jumlah kecamatan di Gowa, sebanyak 18 kecamatan.
Direktur UT Makassar Drs Hasanuddin, M.Si dalam melakukan sosialisasi di Gowa didampingi Drs. Basmi Adam, MHum, yang juga dosen UT, Fajaruddin (Staf IT UT Makassar) serta pengurus Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Hasanuddin Gowa.
Sosialisasi UT ini dipusatkan di SD Negeri Lemoa, Desa Lassa-lassa. Jumlah pesertanya 75 orang terdiri dari para kepala sekolah SD, SMP, SMA dan para guru serta beberapa tamatan sekolah lanjutan tingkat atas se-Kecamatan Bontolempangan.
[caption id="attachment_15331" align="alignnone" width="850"] (foto : ist)[/caption]
Turut hadir Camat Bontolempangan, Muslimin, SSos, MAP, dan Ketua PGRI Kecamatan Bontolempangan, Jumasang, SPd, MM, sekaligus sebagai tuan rumah kegiatan pelaksanaan sosialisasi ini.
Direktur UT Makassar, Drs. Hasanuddin, MSi, mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program Perguruan Tinggi Jarak Jauh UT yang selama ini masih kurang dipahami masyarakat.
"Dianggapnya sistem pendidikan jarak jauh itu dipahami sebagai online padahal sistem pembelajaran jarak jauh UT dengan online atau e-learning itu hanya salah satu dari beberapa bentuk belajar yang UT sediakan dalam menunjang proses pembelajaran.Inilah yang harus diberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak salah paham lagi," jelas Hasanuddin.
Dikatakan Hasanuddin, sistem pembelajaran di UT dengan sistem belajar jarak jauh, memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk belajar mandiri dengan bahan ajar yang disediakan baik cetak maupun non cetak. Bahan ajar ini dirancang agar mahasiswa bisa belajar mandiri.
"Mahasiswa bisa belajar mandiri dengan memanfaatkan berbagai media belajar, bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Bahan belajar yang disiapkan berupa modul, elearning, webinar, tutor online, siaran tv, radio, youtube," ungkap Hasanuddin.
Sementara itu Ketua PGRI Bontolempangan, Jumasang dalam acara penyambutan memberikan ucapan selamat datang kepada Diretur UT Makassar, Drs Hasanuddin bersama timnya yang berkunjung di Kecamatan Bontolempangan. Jumasang mengatakan, antusias calon mahasiswa menyambut kedatangan Direktur UT Makassar, sangat luar biasa.
Jumasang memberikan gambaran, masih banyak guru di Bontolempangan ini yang belum sarjana, lalu banyak juga guru saat sudah sarjana tetapi tidak linier dengan bidang ilmunya.
Sekaitan dengan itu maka PGRI Bontolempangan telah membuat program peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan se Kecamatan Bontolempangan kerjasama Salut UT Hasanuddin Gowa dengan PTTJJ - UT Makassar, sebagai solusi untuk program peningkatan SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Bontolempangan.
Dikatakan Jumasang, selama ini yang menjadi kendala dalam upaya peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan khususnya di Kecamatan Bontolempangan, yaitu di satu sisi guru diwajibkan lanjut studi, sementara disisi lain tidak boleh meninggalkan tempat kerjanya. Oleh karenanya, kegiatan sosialisasi yang dilakukan UT sangat dibutuhkan.
"Mudah-mudahan ini bisa memberikan solusi bagi peningkatan mutu SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Bontolempangan karenanya PGRI sangat merespon kegiatan sosialisasi ini," jelas Jumasang.
Sementara itu Camat Botolempangan, Muslimin, SSos, MAP, dalam sambutannya menyambut baik kegiatan sosialisasi ini.
"Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang sejelas-jelasnya terkait proses pembelajaran PTTJJ UT Makassar agar tidak salah paham. Karena itu salut dengan PGRI Bontolempangan dapat bekerjasama dengan UT Makassar dalam melakukan sosialisasi," paparnya.
Camat Muslimin juga dalam kesempatan ini menyebutkan salah satu program pemerintah Kabupaten Gowa saat ini, yakni peningkatan SDM. Maka untuk mendukung program tersebut, pemerintah kecamatan mendorong yang tamat sekolah untuk melanjutankan pendidikannya di tingkat atas atau yang sederajat, dan UT memberikan ruang bagi yang ingin lanjut studi. (yahya)