PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar sangat serius dalam mensukseskan program Longwis alias Lorong Wisata yang digagas oleh Wali Kota Ir. H. Moh Ramdhan Pomanto, sebanyak 170 miliar anggaran bersumber dari 36 Dinas/Badan, 15 Kecamatan, dan 12 Bagian di Setda Kota Makassar, disiapkan untuk kegiatan ini.
Konsep Lorong Wisata itu sendiri menggabungkan teknologi, budaya, wisata kuliner, sejarah, kearifan lokal, dan ekonomi kerakyatan. Setiap perangkat daerah berkontribusi sesuai tugas dan fungsinya.
Menurut rencana Lorong Wisata ini akan dilaunching pada 17 Agustus tahun ini oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.
Sejalan dengan hal tersebut, Lurah Pattunuang, Lukman mengungkapkan, kalau di wilayah kami ini semua Longwisnya didominasi oleh wisata kuliner dan beberapa kerajinan-kerajinan, serta budidaya ikan lele.
"Khusus untuk budidaya ikan lele tersebut, sudah pernah saya nikmati, dan rasanya lumayan enak, serta masih segar," katanya di Kantor Lurah Pattunuang, Sabtu (23/07/2022).
Lukman menambahkan, SKPD-SKPD yang masuk di Kelurahan Pattunuang itu seperti Dinas Pariwisata dengan melakukan mural (lukisan yang terdapat di dinding, langit-langit atau di permukaan datar, cembung dan cekung yang biasanya berskala besar, red) pada tembok lorong wisata kami.
Selanjutnya, Dinas Ketahanan Pangan dengan menempatkan tanaman-tanaman organik, dan bunga-bunga di Lorong-Lorong Wisata kami, juga terdapat Dinas Perhubungan khususnya bagian Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk memberikan pencahayaan pada malam hari supaya tampak menarik.
Terdapat juga Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menata jalan Longwis di Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo ini, seperti penataan 'paving block'. "Saat ini SKPD-SKPD tersebut aktif terus memantau Longwis di wilayah ini," beber Lukman.
Sementara itu juga, bagian tata pemerintahan Pemkot Makassar telah melakukan kunjungan ke warga Kelurahan Pattunuang untuk mengambil sampel lorong wisata guna pembuatan 'barcode' untuk pembayaran transaksi wisatawan dengan pengelola Longwis tersebut.
"Jadi nantinya setiap Longwis yang ada di wilayah kami ini terdapat foto mapsnya, artinya titik koordinatnya sudah diketahui oleh wisatawan dengan cara cukup lihat saja melalui google maps," sebutnya.
Setiap Longwis itu sudah ada namanya masing-masing dan sudah pasti akan terpantau melalui maps. "Contoh wisatawan mau ke lorong VII, yang nanti itu akan ada nama tempatnya, begitu pun dengan lokasi-lokasi lainnya yang ada di wilayah ini," ujarnya.
Saat ditanya oleh media ini terkait peningkatan ekonomi kerakyatan yang ada di Longwis tersebut, Lurah Lukman mengatakan, Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di lokasi wisata itu nantinya harus mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar.
Agar pelaku-pelaku usaha tersebut tahu cara memasarkan produk-produknya, kemudian mereka paham terkait branding, lalu kemudahan-kemudahan akses permodalan dari Dinas Koperasi tersebut, supaya perputaran ekonomi di Longwis itu bisa berjalan dengan maksimal. (Hdr)