Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Khalifah Umar ibn al- Khattab, adalah salah seorang manusia langka yang pernah lahir di muka bumi ini. Selain takut kepada Allah SWT, beliau juga senantisa mengikuti keteladanan Rasulullah SAW, sang suri teladan bagi umat manusia.
Umar seorang pribadi yang sangat sederhana. Di antara kesederhanaan yang pernah dilakukan adalah, ketika puteranya datang ke rumah dalam keadaan menangis.
Melihat sang anak menangis, Umar bertanya, “Hai anakku, apa yang membuat engkau menangis?”
Sang anak menjawab, “Kawan-kawanku di sekolah mengolok-olok, mengitung- hitung tambalan-tambalan yang terdapat di pakaianku, mereka mengejek pakaianku.”
Terdorong kasih sayang pada puteranya, Umar mengirim surat ke bendahara negara meminta diberi hutang empat dirham, dari baitul mal. Dengan catatan, hutang tersebut dibayar dengan cara memotong gaji bulanan Umar.
Membaca surat Umar, bendahara membalas surat Khalifah Umar, “Wahai Umar! Adakah kepastian anda akan hidup hingga bulan depan? Jika Anda wafat dan hutang anda belum lunas, kira-kira apa yang akan anda perbuat?”
Umar menangis, mendekap anaknya seraya berkata, “Kembalilah engkau ke sekolah, wahai puteraku, aku tidak memiliki kepastian tentang rohku walau sejam pun, aku tak tahu.” Allah A’lam. ***
Makassar, 12 Agustus 2022