Cinta Itu Buta

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Dengan mimik wajah kaget sang raja berkata, “Apa maksud anda?”

“Sang pangeran sedang jatuh cinta dengan salah seorang gadis desa sebelah utara negeri ini,” ujar Abu Nawas sambil menjelaskan bahwa, ketika nama sebuah desa bagian utara disebutkan, tiba-tiba denyut jantungnya bertambah kencang, namun sang pangeran tidak berani mengutarakan niatnya kepada sang raja.

Lalu raja meminta solusi kepada Abu Nawas agar penyakit sang pangeran dapat disembuhkan. Abu Nawas menyarankan agar sang raja, mengawinkan putera mahkota dengan salah seorang gadis yang berasal dari sebelah utara negerinya.

Awalnya, sang raja ragu dan kurang yakin dengan solusi yang disampaikan oleh Abu Nawas. Namun Abu Nawas meyakinkan sang raja, bahwasanya cinta itu buta, dan jika raja tidak berupaya mengobati kebutaannya, maka sang pangeran akan mati.

Walau kurang yakin dengan apa yang disampaikan oleh Abu Nawas, akhirnya sang raja menikahkan putera mahkota dengan salah seorang gadis dari desa sebelah utara kerajaan.

Setelah pernikahan dilaksanakan, secara perlahan kondisi sang pangeran makin membaik, yang pada akhirnya sembuh dari penyakit yang di deritanya.

Cinta itu buta dan terkadang seseorang yang mencintai sesuatu secara berlebihan, maka ia akan berupaya melakukan segala cara untuk meraih cinta yang dicintainya. Hanya saja, terkadang yang dicintai melakukan kesalahan, namun dianggap sebagai kebenaran.

Konon, orang dulu berkata, “Cinta itu buta, kotoran kucing pun rasa coklat.”

Betulkah? Silahkan senyam-senyum sendiri sembari merenungi diri sendiri akan cinta yang sedang melanda diri kita. Allah A’lam. ***

Makassar, 29 Agustus 2022

1
2
TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Selagi Masih Ada Waktu
Berita sebelumnya
Berita selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Muharram, Awal Tahun Hijriyah Penuh Keberkahan, Dosen UNISAD : Ajak Umat Perbanyak Ibadah

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Bulan Muharram menandai pergantian tahun dalam kalender Hijriyah. Sebagai salah satu dari empat bulan suci...

Hari Raya Idul Adha, Syamsul Bahri : Mengenang Pengorbanan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Sitti Hajar

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Idul Adha adalah hari raya atau hari besar bagi umat Islam, hari raya Idul Adha...

Tujuh Golongan Manusia yang Mendapat Naungan di Padang Mahsyar

Oleh : Asnawin Aminudin (Komisi Kominfo MUI Sulsel / Majelis Tabligh Muhammadiyah Sulsel) RASULULLAH sallallahu alaihi wasallam pernah ditanya, “Ya...

Selagi Masih Ada Waktu

Oleh : Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar Seusai menunaikan ibadah salat, kita senantiasa beristigfar memohon ampun kepada Allah...