Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan adanya kenaikan harga telur ini dan tetap mengatur pola konsumsi akan kebutuhan protein.
“Pekan lalu harganya 57 ribu rupiah per rak, sekarang sudah turun harganya menjadi 55-56 ribu rupiah dan kita optimis dalam beberapa hari ke depan bisa turun lagi,” tuturnya.
Sementara untuk komoditi lainnya seperti beras, daging, minyak goreng, bawang merah, cabe serta komoditi lainnya harganya masih tetap normal.
Sementara itu, salah satu pedagang telur di Jalan Jenderal Sudirman, Verawati saat ditemui mengakui bahwa sejak bulan Juli lalu harga telur ayam terus mengalami kenaikan harga.
“Saat ini harga telur dijual dengan harga 55 ribu rupiah per rak. Harganya sudah turun dari pekan lalu yaitu 57 ribu rupiah per rak,” katanya.
Verawati mengakui terjadinya kenaikan harga komoditi telur di Sinjai menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun, namun di sisi lain ketersediaan cukup banyak. (AaN)