Prodi PVKT S3 UNM Laksanakan Workshop Pengembangan Kurikulum, Direktur PPs UNM: Kurikulum Harus Kekinian dan Fleksibel

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Kurikulum yang disusun suatu institusi termasuk Universitas Negeri Makassar (UNM), utamanya di tingkat Program Pascasarjana (PPs) haruslah sesuai dengan kondisi kekinian dan fleksibel.

Hal ini disampaikan Direktur PPs UNM, Prof. Dr. Hamsu Abdul Gani, dalam sambutannya pada kegiatan Workshop Re-Orientasi Kurikulum Berbasis MBKM dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0, Program Studi (Prodi) S3 Pendidikan Vokasi Keteknikan (PVKT), di Whiz Prome Hotel, Jl. Sudirman, Sabtu (17/09/2022).

Prof Hamsu menuturkan, idealnya suatu kegiatan workshop adalah tempat bekerja untuk meramu suatu hal yang ingin diselesaikan, yang di dalamnya tidak tertutup kemungkinan adanya masukan-masukan dari berbagai pihak termasuk stakeholder. Terlebih, dengan kemajuan teknologi informasi sekarang, kurikulum yang ditetapkan haruslah fleksibel, yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja.

“Kurikulim itu harus kekinian, fleksibal dan tidak boleh kaku. Dan bila ada isi kurikulum yang tidak lagi sesuai kondisi kekinian, sebaiknya dihilangkan saja,” tegasnya.

Lebih jauh Prof. Hamsu mengatakan, proses perkuliahan S3 itu, bukan untuk mencari kematangan. Karena kematangan akan diperoleh setelah ilmunya diaplikasikan dalam masyarakat. Disertasi itu tidak harus selalu berisikan hal yang bisa menggucangkan dunia.

“Karena yang terpenting, adalah bagaimana orang lain mampu memahami maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan seorang mahasiswa S3, serta manfaat yang akan diperoleh. Karena penekanan disertasi itu adalah azas manfaat dan nilai kebaruannya,” paparnya.

Prof Hamsu juga menyatakan, keilmuan itu relatif. Mahasiswa yang dibimbing bisa saja seorang praktisi yang telah memahami bidang ilmu yang diangkatnya sebagai bahan disertasi.

“Jadi bisa saja, seorang mahasiswa jauh lebih paham dari dosennya sendiri. Untuk itu, seorang dosen dalam proses pembimbingan mahasiswa, khususnya di S3, haruslah dilakukan secara baik dan bisa mengkondisikan situasi, namun tetap mengikuti standar minimal yang ada. Di sisi lain, mahasiswa juga perlu lebih aktif dalam menyelesaikan masa studinya,” ungkapnya.

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Wujud Kepedulian, Satgas Yonif MR 412 Kostrad Bantu Warga Olah Lahan Perkebunan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pemkab Sinjai Terima Bantuan Benih Padi dan Ribuan Bibit Durian dari Pemprov

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Bupati Sinjai H.Ratnawati Arif yang diwakili oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP),...

Hadiah Lamborghini Rp25 Miliar, Video Ultah Qansa Diseminarkan 1,2 Juta Kali dalam 24 Jam

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Perayaan ulang tahun seorang anak di Makassar mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di berbagai...

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman Launcing Mandiri Benih, Salurkan Bibit Unggul Gratis Untuk Petani di Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR  – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman bersama Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi resmi meluncurkan program...

Sunat Dana BOK, Dua Orang Dinkes Torut Ditetapkan Tersangka

PEDOMANRAKYAT, TANA TORAJA- Kejaksaan Negeri Tana Toraja (Tator) di Rantepao Toraja Utara menetapkan 2 (dua) orang tersangka dugaan...