Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Sang Mahaguru telah meninggalkan dunia materi ini, mengenakan pakaian kesucian, dan pergi menuju dunia lain yang dari penderitaan dan kesusahan. Beliau saat ini menuju ke tempat yang tidak bisa dilihat mata dan tidak dapat di dengar telinga.
Beliau akan menghuni dunia roh, bersama mereka yang telah mendahuluinya. Beliau akan berada dalam alam yang baru, yang sejarah dan keindahannya selalu membuatnya terpesona dan yang kata-katanya selalu dia usahakan untuk dipelajari.
Kehidupannya di dunia ini merupakan satu rangkaian panjang dari perbuatan- perbuatan besar. Suatu kehidupan dari dari pemikiran konstan; karena Sang Mahaguru tidak pernah mengenal istirahat. Beliau mencintai pekerjaan, yang beliau definisikan sebagai cinta yang terlihat.
Beliau adalah jiwa haus yang tidak dapat beristirahat kecuali dalam pangkuan keterjagaan. Beliau adalah sebuah hati yang mencintai, yang dilimpahi kebaikan dan semangat.
Beliau adalah sumber pengetahuan yang muncul dari dada keabadian, sebuah aliran kebijaksanaan murni yang menyirami dan menyegarkan jiwa manusia. Dan saat ini sungai tersebut telah mencapai pantai kehidupan abadi.