Petani Bone Bimtek Alsintan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, WATAMPONE-

Ratusan kelompok tani di Kabupaten Bone mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek), mengantisipasi dan mengatasi kerusakan Alat Mesin Pertanian (Alsintan), Sabtu (24/9/2022).

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Anggota Fraksi PKS DPR RI, Andi Akmal Pasluddin dengan Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Bimbingan Teknis Prasarana dan Sarana Pertanian bertema Kiat Mengantisipasi dan Mengatasi Kerusakan Alsintan Secara Mandiri itu dihadiri oleh; Andi Tenriawaru (Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Bone),Gunawan Suhendro (Kabid Prasarana dan Sarana Kementrian Pertanian RI), dan Agung dari  PT Kubota.

Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Bone, Andi Tenriawaru, berharap petani yang sudah mendapatkan bantuan alat mesin pertanian agar mampu secara mandiri mengatasi dan termotivasi untuk meningkatkan hasil pertanian di bone.

Dikatakan, bantuan yang diberikan sejak tahun 2016 hingga tahun 2022 sebanyak 1.486 unit traktor roda 2, 982 unit pompa air, 130 unit traktor R4, 96 unit Com planter, 101 unit R Transplanter, 173 unit Cultivator, 4 unit Excavator, dan 10.900 unit Hands Prayer.

Anggota Fraksi DPR RI Andi Akmal Pasluddin berharap petani di Bone mampu memperbaiki mesin pertaniannya sendiri setelah mengikuti Bimtek, sehingga dihadirkan perwakilan PT Kubota untuk membimbing cara memperbaiki Alsintan secara mandiri.

Selain dapat mengatasi Alsintan, petani juga bisa mengasuransikan lahan pertanian. Bahkan dengan ternak sapi sebelum tertimpa musibah, untuk lahan pertanian satu hektar pemerintah bayar 6 juta, petani hanya bayar premi asuransi 36 ribu karena pemerintah subsidi 144 ribu dari total asuransi 180.000 per hektare untuk lahan pertanian.

“Begitu juga dengan ternak sapi dan kerbau premi asuransi Rp200 ribu,  pemerintah mensubsidi 160 ribu. Petani hanya bayar premi Rp40 ribu, ketika hewan ternak bermasalah, asuransi ganti dengan biaya 10 juta ketika mati. Jika sapi dipotong karena penyakit, asuransi bayar Rp5 juta,“ kata Akmal Pasluddin. (rur)

Baca juga :  Ketua PA Bangkalan: Jangan Terima Gratifikasi dalam Bentuk Apa pun

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pengurus APSI Pinrang Dilantik, Sekda Pinrang Optimis APSI Jadi Pendorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

PEDOMANRAKYAT, PINRANG — Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Sulsel, Muliono Caco melantik secara resmi Pengurus APSI Kabupaten...

Fraksi Gerindra DPRD Pinrang Soroti Ranperda RPJMD Tahun 2025-2029

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Enam fraksi di DPRD Pinrang menyatakan menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan...

Bahasa Inggris Masuk Pesantren, Kemenag Gandeng Kedubes AS

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Komitmen meningkatkan mutu pengajaran bahasa Inggris di lingkungan madrasah dan pesantren mulai menemui bentuk konkret. Kepala...

Kanwil Kemenkumham Sulsel Jajaki Potensi KI Pinrang

PEDOMANRAKYAT, PINRANG – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel, Andi Basmal bersama rombongan mengadakan kunjungan kerja...