“Kami mohon dicarikan solusi terhadap masalah ini karena sudah berdampak pada jumlah hasil tanam yang diperoleh petani,” sambung Dg. Ngesa seraya berharap agar masyarakat tidak sekedar di janji-janji tapi perlunya direalisasikan.
Mendengar hal itu, Rangga menyikapi harapan masyarakat dan menjawab satu persatu tanggapan peserta reses terhadap persoalan-persoalan yang tentu mereka membutuhkan solusi dari Pemprov Sulsel.
“Semua ini menjadi bahan evaluasi dalam rapat rapat kerja dengan dinas teknis. Usulan permintaan bantuan akan diupayakan dalam pembahasan APBD tahun 2023 ini,” ungkapnya.
Sebagai tambahan kata Rangga melanjutkan semua yang berkembang di dalam dialog reses ini akan menjadi satu kesatuan dengan hasil reses di tempat lain.
Di waktu jeda istirahat, Rangga mendapatkan masukan masyarakat untuk percepatan penyaluran bantuan pupuk dan bibit bisa segera teratasi agar dapat digunakan tepat waktu penanaman. Alasan masyarakat selama ini saat masa tanam justru kelangkaan pupuk acapkali terjadi.
Rangga kembali merepons dan
menegaskan lagi, aspirasi masyarakat akan berupaya maksimal agar ada langkah dan tindakan nyata dari Pemprov Sulsel agar mengatasi masalah itu.
“Kami akan jadikan catatan penting dalam pembahasaan APBD tahun ini 2023 termasuk pembahasan APBD Perubahan 2023,”pungkas Rangga Dg. Limpo. (*rk)