PEDOMANRAKYAT, TAKALAR -- Hujan di Minggu pagi, (26/02/2023) tak menyurutkan masyarakat Kelurahan Parangluara Kec. Polongbangkeng Utara Kab. Takalar untuk menghadiri pelaksanaan Reses Persidangan Kedua Tahun 2022/2023.
Di titik ketujuh Fahruddin Rangga, SE., M. Si., Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Fraksi Partai Golkar kembali menyapa masyarakat di Kelurahan Parangluara.
Menurut Rangga sapaan akrabnya mengatakan tugas konstitusi ini merupakan tanggung jawab semua anggota dewan. Dan masa kekosongan persidangan digunakan untuk menjemput aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya yakni Kabupaten Takalar dan Gowa.
H. Rani salah satu tokoh masyarakat saat memberikan sambutan mengatakan, dengan kehadiran Anggota Dewan Provinsi Sulsel, Fahruddin Rangga, pihaknya memberikan apresiasi tinggi karena di Kelurahan Parangluara dijadikan tempat pelaksanaan sehingga masyarakat lebih mudah menyampaikan harapan dan pikirannya.
"Atas nama masyarakat kelurahan parangluara menyampaikan ucapan terima kasih, " ujar H. Rani menambahkan, reses ini adalah kesempatan yang baik untuk masyarakat menyampaikan aspirasi, kenapa? Karena dapat berinteraksi secara langsung dengan wakil rakyat yang telah diberi amanah dan kepercayaan duduk mewakili kita di DPRD Sulsel.
"Di tempat ini pula kita mendapatkan informasi, dan kita juga dapat memberi informasi balik berupa masukan kepada wakil rakyat kita agar aspirasi maupun harapan masyarakat dapat tersalurkan melalui reses ini," jelasnya.
Salah satu tokoh pemuda yang juga pengajar pada salah satu PTS di Makassar Hamzah Dg. Ngesa sebagai perwakilan kelompok tani menyampaikan harapannya terkait kebutuhan petani kesulitan memperoleh pupuk disaat musim tanam sehingga ini sangat mengganggu masyarakat tani yang ada di wilayah ini.
"Kami mohon dicarikan solusi terhadap masalah ini karena sudah berdampak pada jumlah hasil tanam yang diperoleh petani," sambung Dg. Ngesa seraya berharap agar masyarakat tidak sekedar di janji-janji tapi perlunya direalisasikan.
Mendengar hal itu, Rangga menyikapi harapan masyarakat dan menjawab satu persatu tanggapan peserta reses terhadap persoalan-persoalan yang tentu mereka membutuhkan solusi dari Pemprov Sulsel.
"Semua ini menjadi bahan evaluasi dalam rapat rapat kerja dengan dinas teknis. Usulan permintaan bantuan akan diupayakan dalam pembahasan APBD tahun 2023 ini," ungkapnya.
Sebagai tambahan kata Rangga melanjutkan semua yang berkembang di dalam dialog reses ini akan menjadi satu kesatuan dengan hasil reses di tempat lain.
Di waktu jeda istirahat, Rangga mendapatkan masukan masyarakat untuk percepatan penyaluran bantuan pupuk dan bibit bisa segera teratasi agar dapat digunakan tepat waktu penanaman. Alasan masyarakat selama ini saat masa tanam justru kelangkaan pupuk acapkali terjadi.
Rangga kembali merepons dan
menegaskan lagi, aspirasi masyarakat akan berupaya maksimal agar ada langkah dan tindakan nyata dari Pemprov Sulsel agar mengatasi masalah itu.
"Kami akan jadikan catatan penting dalam pembahasaan APBD tahun ini 2023 termasuk pembahasan APBD Perubahan 2023,"pungkas Rangga Dg. Limpo. (*rk)