Pada tahun 2012 hingga 2020, Sattar Taba dipercaya menangani PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), perusahaan milik negara yang mengelola kawasan industri lebih dari 600 hektare di Jakarta Utara. Perusahaan ini pun berhasil ditingkatkan labanya dari puluhan miliar menjadi ratusan miliar rupiah per tahun, dan memiliki Rumah Sakit Umum Pekerja pertama di Indonesia.
Di tengah kesibukan memimpin belasan perusahaan sepanjang kariernya, Sattar Taba selalu menyimpan keinginan melanjutkan kuliah. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1979, ia akhirnya bisa meraih gelar Master Ilmu Pemerintahan (MIP) dari STIP-AN Jakarta tahun 2019. Kemudian meraih gelar doktor dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Bandung tahun 2022.
Kakek sebelas cucu ini percaya, semua yang diraih manusia pada hakikatnya adalah pemberian dari Allah swt. Karunia terbesar baginya adalah keluarga dan orang-orang terdekat yang selalu memberi dukungan dalam suka maupun duka.
Pada tanghal 22 Juli 2022, Sattar Taba berhasil meraih gelar akademik tertinggi, doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor Jawa Barat. Tidak hanya berhasil meraih gelar doktor, pria ramah yang agamawi ini juga meraih predikat sebagai lulusan dokter terbaik IPDN Jatinangor pada musim wisuda tersebut. Kegembiraan Sattar bertambah pula karena Menteri Dalam Negeri Prof.Dr.H.Muhammad Tito Karnavia, M.A. menjadi saksi pemerolehan predikat tersebut.
Menteri Dalam Negeri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, MA., Ph.D., memberikan penghargaan kepada Dr. H.M. Sattar Taba, S.E., M.I.P., sebagai lulusan terbaik program doktor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2022. Sattar Taba menerima penghargaan bergengsi itu di hadapan ribuan wisudawan dan civitas akademika IPDN pada acara wisuda yang digelar di Lapangan Parade Abdi Praja, Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Udara dingin berkabut masih menyelimuti kawasan Jatinangor pagi itu. Tapi kesibukan sudah terlihat di Lapangan Parade Abdi Praja, Kampus IPDN. Petugas hilir mudik menyiapkan sistem pengeras suara, menata kursi, meja, dan menyiapkan kudapan.
Dua jam kemudian, tepatnya pukul 08.00 WIB, sebanyak 2.067 wisudawan berbaris rapi di Lapangan Parade Abdi Praja. Mereka menyambut kedatangan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama istri, Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, MM., beserta jajarannya. Dari 2.067 wisudawan, 37 di antaranya adalah wisudawan program doktor.
Pada acara wisuda inilah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan penghargaan kepada 12 lulusan terbaik. Yang pertama diberi penghargaan adalah lulusan terbaik program doktor peraih nilai 3,83 dengan predikat cumlaude. Sattar Taba, pria (akan) berusia 68 tahun itu maju ke panggung utama, kemudian Rektor IPDN memindahkan tali toga dari kiri ke kanan, dilanjutkan dengan pemberian penghargaan oleh Mendagri Tito Karnavian.
“Para lulusan IPDN menjadi ilmuwan yang berkontribusi pada kemajuan bangsa dan Negara,” pinta mantan Kapolri yang juga menyampaikan selamat kepada para wisudawan terbaik, yang telah belajar dan bekerja keras sehingga mendapatkan nilai tertinggi.
Di hari wisuda ini, Sattar Taba meneteskan air mata. Dia tidak pernah menyangka pada usianya yang tidak muda lagi mampu meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN. Bahkan menjadi wisudawan terbaik dan mendapatkan penghargaan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
“Menjadi doktor adalah cita-cita masa kecilnya yang terasa sulit tercapai,” kenangnya dan kini semakin lengkap pula setelah diangkat dalam jabatan Profesor dari Asia e University Malaysia. (MDA).