Pj Gubernur Bahtiar mengatakan, peluang pemasaran Pisang Cavendish ini besar sekali. Permintaannya ada di 65 negara. Sementara kebutuhan yang terpenuhi hanya 1 persen. Selama ini, katanya, Cavendish yang diekspor hanya dari Lampung. Untuk itu, Sulsel juga ingin memproduksi Pisang Cavendish secara massal dan menargetkan agar sudah bisa ekspor tahun depan.
Bahtiar mengungkapkan, salah satu pasar yang sudah siap menampung pisang asal Sulsel adalah Timur Tengah. “Salah satu pasarnya adalah ke negara Timur Tengah. Pihak Lulu Group International akan menyerap berapapun produksi pisang dari Sulsel untuk diekspor,” ungkapnya.
Saat ini, Pemprov sudah menyiapkan lahan 2 juta hektar untuk 1 miliar pohon pisang. Pemprov juga menyiapkan permodalan melalui kredit usaha Budidaya Pisang di perbankan.
“Kita mau tanam ini di Sulawesi Selatan, ekosistem bisnisnya sudah saya bangun dan kita sudah ada kontrak farming. Jadi saya serius membangun ekosistem bisnisnya dari hulu sampai hilir. Ini tanaman bisnis, bukan tanaman biasa dan punya nilai ekonomi,” ungkap Bahtiar.
Bahtiar berharap, program ini mendapat dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. (busrah)