Setelah beberapa menit menikmati minuman ringan di Menara BRI Jakarta, kami mohon diri karena paham akan kesibukan seorang pejabat puncak bank yang pertama kali berdiri di Purwokerto 16 Desember 1895 tersebut. Asmawi menyelipkan biaya taksi kami kembali ke penginapan.
Setelah pertemuan itu, setahun kemudian, tepatnya 2 Juli 2016, saya diajak adik sepupu Hamdan Zoelva menemaninya bermain golf. Saya sudah tiga empat kali diajak ke lapangan golf, tetapi hanya menjadi penonton. Namun kali ini justru kesempatan yang saya tunggu-tunggu karena salah seorang teman satu grup permainan Hamdan selain Pak Jusuf Kalla (JK) yang saat itu baru dua tahun menjabat wakil presiden untuk kedua kalinya, ada Asmawi Syam. Kebetulan saya memerlukan komentarnya berkaitan dengan sosok Ahmad Amiruddin yang menjadi guru dan ayah ideologinya bersama para aktivis mahasiswa Unhas lain pada masanya.
Untuk memperoleh informasi dari Pak Asmawi, saya harus ikut berjalan dari ‘hole’ ke ‘hole’. Saya terus mepet ke Pak Asmawi yang berjalan bederetan dengan Pak JK. Pemandangan ini menarik perhatian dua orang personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) yang mengawal Pak JK selama permainan golf.
“Bapak dari Palang Merah, ya,” tanya anggota Paspampres pertama.
“Oh..bukan. Saya teman dari Pak Asmawi, Pak Hamdan, dan juga tim media Pak JK ketika berpasangan dengan Pak SBY tahun 2004,” jawab saya.
Anggota Paspampres itu pun maklum dan menjauh dari saya. Belum lama lagi berjalan, seorang personel Paspampres lainnya merapat ke dekat saya dan mengajukan pertanyaan yang sama. Saya pun memberikan jawaban yang sama dengan personel pertama. Setelah itu tidak terjadi tanya-tanya lagi hingga usai permainan golf menjelang magrib,
Ternyata selama permainan golf berlangsung, Pak JK juga rupanya bertanya-tanya tentang kehadiran saya.
“Kenapa Dahlan itu hanya jalan-jalan saja mengikuti orang yang main golf,” tanya Pak JK, seperti diungkapkan Pak Asmawi kepada saya.
“Oh..dia mewawancarai saya selama kita bermain Pak JK,” jawab Pak Asmawi.
Usai bermain golf, kami bersih-bersih di ruang ganti dan kamar mandi Lapangan Golf Senayan. Dari lapangan golf kami langsung ke kantor Wakil Presiden untuk menghadiri acara buka puasa Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas yang kebetulan waktu itu Pak JK menjabat ketua umum. Karena saya tidak berpakaian gamis, Pak Asmawi memberikan saya pakaian gamis putih lengan panjang untuk mengganti pakaian kasual yang saya pakai selama ikut mendampingi para pemain golf. Pakaian itu hingga kini tetap saya pakai saat salat di masjid.
Setelah itu, pada tahun 2017 saya ke Jakarta lagi. Kali ini masih berkaitan dengan wawancara narasumber untuk edisi revisi buku Pak Amiruddin yang sampai saat ini belum juga terbit. Saya pun mengontak Pak Asmawi untuk kelengkapan informasi yang diberikan ketika di lapangan golf. Kami berjanji bertemu di salah satu mal, jika tidak salah Sarinah Jl. Thamrin Jakarta. Saya diantar rekan Makhfud Sappe, Pemred Majalah LION MAG. Kami sempat minum kopi bertiga, kemudian Makhfud minta pamit karena ada keperluannya.
Saya diajak Asmawi menuju lantai puncak Sarinah. Ceritanya melihat toko buku, tetapi nyasar di toko pakaian. Seingat saya, ada yang dibeli waktu itu. Kalau tidak, satu stelan jas. Setelah itu, saya diantar ke salah satu hotel di dekat Pasar Minggu, yang dipilihkan rekan Lexi Mailoa, sponsor perjalanan saya saat itu.
Terakhir, saat peluncuran buku “Leadership in Practice” Selasa 8 Oktober 2019 di Ball Room Hotel JS Luwansa Jl. H.R.Rasuna Said Jakarta Selatan. Buku itu ditulis tandem dengan Prof.Dr.Rhenald Kasali, guru besar dan pakar Manajemen.
Peluncuran yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut dihadiri Wakil Presiden M.Jusuf Kalla yang juga ikut memberikan testimoni di dalam buku tersebut. Buku setebal lebih dari 338 halaman tersebut berisi 35 bab yang terdiri atas pumpunan bab “SPORTIVE LEADERSHIP, TRANSFORMER, VISIONARY, CREATIVITY, INTEGRITY, DETERMINATION, ROYALTY AND RESPONSIBILITY, PROBLEM SOLVER” yang sarat dengan pesan edukatif, kepemimpinan, integritas, kreativitas, visi, sportif, tanggung jawab, transformatif, dan perubahan.
Mendiang Presiden RI B.J.Habibie, Wakil Presiden M.Jusuf Kalla, Menteri BUMN Rini M.Soemarmo, Dirut Bank BRI (1993-2000) Prof.Dr.Djokosantoso Moeljono dan (2019) Rektor Universitas Muhammadiyah Solo (UMS), dan Prof.Dr.Komaruddin Hidayat (Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia – UIII, ikut memberikan testimoni dalam buku tersebut.
Saya merevisi buku tersebut dengan memilih konten yang sedikit “kocak dan humor” yang merupakan pengalaman empirik Asmawi dalam berkarier di BRI dari waktu ke waktu. Saya benar-benar menikmati kisah yang terkadang saya anggap terasa “konyol” namun tersembunyi pesan ‘leadership’ yang sangat hakiki.
Oleh sebab itu, saya tidak berlebihan jika mereka yang mau dan sedang menjadi pemimpin, bacalah buku ini. Banyak pesan moral dan etika teriring dalam halaman demi halaman buku ini. Pesan tentang etika yang praktiknya kita bersama saksikan mulai pudar di kekinian.. (M.Dahlan Abubakar).