Pada sektor pariwisata, Maysir Yulanwar mengajak kembali pada lambang Jeneponto. Beliau heran bercampur sedih, Jeneponto yang sangat identik dengan kuda tapi arena pacuan kudanya di Kalimporo dan di Pantai Karsut (Arungkeke) jauh dari standar yang layak. Padahal “Pa’ lumba Jarang” (adu cepat kuda) ini sering diikuti warga dari luar Jeneponto seperti dari Bantaeng, Bulukumba, Polmas, bahkan dari Sulawesi Tenggara. Sangat potensial sebagai sumber pendapatan daerah Jeneponto.
Atas kenyataan itu, Ketua Yayasan Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto ini akan membangun arena pacuan kuda modern yang lengkap di Kalimporo (Bangkala. Jeneponto), sebagai salah satu program kerjanya di sektor pariwisata.
“Jeneponto butuh arena pacuan kuda bertaraf nasional bahkan internasional. InsyaAllah, saya akan wujudkan itu. Kita harus berani bermimpi, namun tetap harus membumi. Jeneponto pantas mendapatkannya. Soal anggaran, saya akan menghadap presiden terpilih pak Prabowo Subianto. Beliau pencinta kuda dan sangat perhatian pada habitat dan olahraga yang berhubungan dengan kuda,” janji Maysir Yulanwar yang juga Ketua Prabowo Subianto Center DPD Sulsel ini.
Sebagai gambaran, tim pemenangan Maysir Yulanwar telah menyiapkan dan membagikan desain flyer dalam bentuk ilustrasi Pacuan Kuda KALIMPORO, Bangkala.
“Saya sedang membangun kebiasaan positif dalam berkontestasi di pilkada ini, yaitu mari berkompetisi dalam program kerja, agar masyarakat kita tahu apa yang akan dilakukan para calon bupatinya. Mari kita tinggalkan tindakan, ucapan atau ujaran yang menimbulkan perselisihan. Mari kita tinggalkan cacian, fitnah dan hinaan. Mari kita bangun Jeneponto yang sudah lama tertinggal ini. Pacuan kuda Kalimporo adalah janji saya. Tagih saya, jika Allah mengamanahkan saya memimpin Butta Turatea ini,” kunci Maysir semangat. [ab]