Laporan M. Dahlan Abubakar
PENULIS agak sulit melakukan wawancara yang lebih lama dengan Ina Sei dan anak-anaknya karena mereka sibuk melayani para pengunjungnya. Apalagi pada saat kunjungan penulis, juga tiba di saung Ina Sei rombongan Ketua DPRD Kabupaten Bima Muhammad Putra Ferryandi, S.IP, putra sulung pasangan mendiang H. Ferry Zulkarnaen, ST (Bupati Bima dan Sultan Bima XVI) – Hj. Indah Damayani Putri, SE (Bupati Bima sekarang).
Rombongan Putra Mahkota Bima ini menumpang beberapa mobil. Ketua DPRD Kabupaten Bima sendiri duduk di kursi depan mobil “double cabin” Exrada hitam dan sempat melambaikan tangan kepada penulis (mungkin setelah diberitahu adik penulis Drs. Kaharuddin Abubakar, mantan Kepala Desa Kanca Parado yang juga “anak emas” almarhum ayahnya, H.Ferry Zulkarnaen ketika masih hidup dan menjabat Bupati Bima).
Sedikit tentang Putra Mahkota ini. Dae Yandi, begitu dia akrab disapa, dinobatkan sebagai Jenateke XXVII berdasarkan keputusan Tim Sembilan Majelis Adat Sara Dana Mbojo tahun 2016. Jenateke merupakan gelar untuk Putra Mahkota Kesultanan Bima sebelum dinobarkan menjadi sultan. Putra Mahkota ini disebut-sebut bakal menjadi pelanjut ibunya (Indah Damayanti Putri) memimpin Kabupaten Bima ke depan.