PEDOMANRAKYAT.MANADO—Memasuki hari- hari terakhir bulan penuh berkah, umat Islam berusaha tampil sebaik mungkin dalam beribadah.

Umat seakan berlomba memperbanyak shalatnya, menambah panjang kiraahnya. Tidak terkecuali ibu-ibu dalam menyiapkan makanan pembatal puasa (buka). Salah satu penganan/ makanan yang disajikan adalah Bubur Manado.
Tinu Tu’an demikian nama aslinya, adalah makanan khas dari Minahasa Sulawesi Utara. Konon, makanan ini paling digandrungi pembesar Belanda kalau berkunjung ke Minahasa.
Sayur segar tanpa pestisida ketika itu, menjadi daya tarik Tinu Tu’an. Bahannya dominan sayur segar semisal kangkung, bayam labu kuning, gedi, ubi, jagung dan beras. Supaya beraroma sedap harus dicampur, daun kuning serei, daun bawang, balakama ( cemangi) bawang putih. Jagung, beras direbus lebih dulu, kemudian labu dan ubi. Singkong dibiarkan hancur bersatu dengar air lalu dimasukan sayur mayur dan cemangi. Langsung disajikan bersama ikan cakalang fufu. Akan lebih sedap lagi kalau cakalang fufunya digoreng. Jadilah bubur Manado yang terkenal itu.