“Masak bubur Manado di daerah lain, tentu disesuaikan dengan selera dan kelompok sayur yang tersedia,” tutur seorang ibu yang bertugas mengatur takjil.
Memasuki Ramadan ke 25 salah seorang jamaah menyajikan Tinu Tu’an untuk buka bersama di Masjid Sabilul Muhtadin Paal Dua Manado yang juga dihadiri Ketua Bada Takmir Muhammad Syafri Kadir SE MAP.
Sajian yang ada cukup bervariasi. Ada Lalampa isi Rica Roa. Kalau di Makassar disebut gogos. Ada pastel ( jalan kotek ) dan banyak lagi yang lain. Tapi saya yang mulai menjauhi gorengan, tentu memilih Tinu Tu’an.
Bukan saja karena aromanya menarik selera, tapi juga karena hampir semua jamaah laki- laki yang 20 an orang lebih memilih bubur Manado. Terima kasih ibu- ibu muslimah Paal Dua, berkah ramadhan menyertai kita semua.
Seorang tokoh masyarakat di Paal Dua yang sering dipanggil om John, dengan bangga menceritakan Gus Dur ketika berkunjung ke Sulawesi Utara sebagai presiden tiap pagi mencicipi makanan asli dari Minahasa tersebut.
(H. Yasmin Tendan).