Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin
Kisah berikut sekadar humor bagi kita yang memiliki selera humor, namun mungkin juga jadi bahan introspeksi diri, khususnya bagi diri penulis sendiri.
“Bang, menurut Abang siapa orang terkaya di dunia ini?” tanya Heri kepada abangnya.
“Tidak ada manusia yang memiliki kekayaan melebihi kekayaan yang dimiliki Nabi Sulaiman AS,” jawab si abang.
Heri menimpali, “Masya Allah, enak ya jadi seperti Nabi Sulaiman AS. Sudah kaya, rajin pula beribadah.”
Selain memiliki kekayaan yang luar biasa, Nabi Sulaiman AS juga memiliki kendaraan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia lain. Misalnya, Nabi Sulaiman AS mampu mengendarai angina. Juga memiliki kelebihan berkomunikasi dengan binatang,” jelas si abang kepada adiknya.
“Subhaanallah, manusia yang paling beruntung,” timpal si adik.
“Ya begitulah, Nabi Sulaiman AS, beruntung bukan karena kekayaannya, tetapi karena ketaatannya kepada Allah SWT. Kaya dan miskinnya seorang nabi hanyalah sebagai contoh di dunia, walau mereka memiliki banyak harta, mereka tetap taat kepada Allah SWT. Demikian pula ketika di antara mereka tidak memiliki harta yang melimpah. Ada pun di akhirat kelak, mereka semua berada dalam keadaan yang sama yakni di surga yang telah disediakan oleh Allah SWT,” kata si abang lagi.
“Kalau demikian, ada juga nabi yang menderita ya Bang?” kata si adik penasaran.