Memilih Kehidupan Akhirat

Bagikan:

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Membaca judul di atas, rasanya menggelitik dan mungkin terkesan ketinggalan zaman bagi mereka yang berasumsi bahwa pemikiran seperti itu merupakan pola pikir tempo doeloe dan sudah tidak relevan untuk saat ini.

Boleh ya, boleh juga tidak. Tetapi bagi seorang mukmin yang meyakini Firman Allah SWT yang mengingatkan bahwa kehidupan hari akhir lebih baik daripada saat ini, akan menjadi renungan bagi mereka dalam kehidupan yang serba fana ini.

Di antara keteladanan yang patut dicontoh adalah, keteladanan yang pernah dilakukan oleh Khalifah Umar ibn al-Khattab. Setelah didaulat sebagai Khalifah, Umar sudah tidak memiliki waktu untuk berdagang, profesi yang telah beliau lakoni sebelumnya.

Suatu hari, Umar berkata di hadapan beberapa orang sahabat, “Wahai, saudara- saudara. Aku telah kalian percayai untuk memangku jabatan sebagai khalifah, yang membuatku tidak bisa lagi mencari nafkah bagi kehidupan keluargaku. Jadi, bagaimana pendapat saudara-saudara, apakah anak istriku akan dibiarkan terlunta-lunta?”

Para sahabat terdiam dan berupaya mencari solusi atas apa yang dihadapi oleh khalifah Umar ibn al-Khattab. Setelah bermusyawarah, para sahabat bersepakat untuk memberi gaji kepada Umar yang uangnya di ambil dari bait al mal. Awalnya, beberapa sahabat mengusulkan agar gaji Umar, setara dengan gaji beberapa raja yang ada di sekitarnya, namun Ali menolak usul tersebut.

Hasil musyawarah memutuskan, khalifah mendapat imbalan secukupnya dari bait al- mal, agar khalifah fokus dapat mengurusi rakyatnya.

Sebagaimana diketahui, ketika Umar menjadi khalifah, banyak kemajuan yang diraih. Walau negara memiliki banyak kekayaan dan harta benda, namun Umar beserta keluarganya masih hidup kurang layak, dibanding kehidupan para raja yang ada di sekitar jazirah Arab kala itu.

Baca juga :  Disdik-BKD Harap Non ASN Lolos di P3K

Beberapa sahabat yang prihatin dengan kehidupan Umar, mengusulkan agar gaji Umar dinaikkan menjadi dua kali lipat. Hanya saja, para sahabat tidak berani menyampaikan hal tersebut kepada Umar. Akhirnya, sahabat minta Hafshah, janda Rasulullah SAW untuk menyampaikan niat baik tersebut kepada Umar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

MK Tolak Gugatan Ombas – Marten, Bupati Baru Toraja Utara Siap Dilantik

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA.- Gugatan Pasangan Ombas-Marten nomor urut 1 atas Pilkada 2024 berakhir setelah pembacaan amar putusan oleh MK,...

Kanit Intelkam Polsek Kurima Ditembak OTK, Polri Lakukan Penyelidikan

PEDOMANRAKYAT, YAHUKIMO - Seorang anggota Polsek Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diduga menjadi korban penembakan oleh dua orang...

Kolonel Inf Dannie Hendra Hadiri Rapat Strategis DPD RI Bahas RUU Perkotaan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Pamen Ahli Bidang Ideologi Politik (Idpol) Poksahli Pangdam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Dannie Hendra, turut serta...

Gandeng Dinkes. Pegawai dan Mitra PLN ULP Tanete Jalani Cek Kesehatan

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA -- Dalam rangka memperingati Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional, PT PLN (Persero) Unit Layanan...