“Kencan” dengan Nakhoda KM Tilongkabila (7) : “Didatangi” Almarhum Ayah di Mekkah

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

“Para sahabat yang tidak melihat, ya dia amalkan seperti yang diketahuinya dari Rasulullah, benar. Yang melihat juga mengamalkannya, ya benar. Tidak perlu harus cekcok,” tegas Indar Bahadi.

Seperti mencium ‘hajarul aswad’, para sahabat melihatnya, ya dilakukan. Habis, Rasulullah terus menunaikan ibadah haji.

“Tetapi kan tidak ada Haji Muhammad. Itu hanya ada di Indonesia, warisan Belanda dulu. Maksudnya, supaya orang Belanda tahu dikriminalisasi. Diberikan ciri sendiri karena mereka kritis. Jadi diisolasi, ketika bermasalah langsung ditangkap,” ucap Indar yang juga sudah berhaji pada tahun 2017, tetapi tidak pernah memakai predikat tersebut.

Berkaitan dengan ibadah haji yang dilakukannya, ketika di Mekkah, dia didatangi ayahnya yang sudah meninggal dunia. Ayahnya tiba-tiba muncul. Indar merinding dalam keadaan tidur-tiduran. Dia datang dan tersenyum sembari melambaikan tangan. Tidak berbicara sepatah pun kata. Setelah dikejar, hilang. Indar keluar.

Menurut Indar, dalam hadis ada bulan yang tertentu, bulan Syawal, Muharram, dan Zulhijjah, rokh-roh di alam barzakh (alam pemisah antara dunia dan akhiirat) sana dizinkan keluar untuk melihat anaknya dengan amalan baik.Tetapi biasanya mereka tidak berbicara hanya menampakkan diri saja. Dia akan mendatangi keluarganya.

“Saya merinding. Merinding saya,” desis Indar mengenang kembali kisah didatangi bayangan ayahnya.

Ketika Indar di Madinah, alhamdulillah selama ‘arbain’ (salat 40 waktu di Masjid Nabawi), dia melewatinya selalu di “raudhah”, di dekat mimbar Rasulullah yang warnanya hijau. Padahal tempatnya sempit dan susah memasukinya karena jamaah membludak. Mereka selalu berusaha memasuki dan dapat menunaikan salat di “raudhah”. Raudhah adalah tempat di area Masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah SAW dan mimbar yang beliau gunakan berdakwah. Rumah beliau kemudian menjadi makamnya, sementara Raudhah ditandai tiang-tiang putih dan karpet putih. Luasnya sekitar 300 meter persegi yang memanjang dari arah timur sampai barat sepanjang 22 m dan dari arah utara ke selatan sepanjang 15 m. Raudhah merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca juga :  HMP PGSD FKIP Unismuh Makassar Gelar Bazar Ekspo dan Workshop Kewirausahaan

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa mereka yang mendirikan salat di dalam Masjid Nabawi akan mendapatkan pahala 1.000 kali lipat dibandingkan di luar masjid itu. Sementara di Masjidil Haram akan memperoleh pahala 100.000 kali lipat, sesuai hadis riayat Ahmad Ibnu Khuzaimah dan Hakim. (Bersambung)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

DPRD Pinrang Resmi Terima Ranperda Perubahan APBD 2025, Pendapatan dan Belanja Daerah Alami Penurunan

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - DPRD Pinrang secara resmi menerima Rancangan Perda Perubahan APBD 2025 yang diserahkan langsung Bupati Pinrang,...

Wakil Rektor I Universitas Patompo Ahmad Hasyim Raih Gelar Doktor di Unhas, Teliti Bencana Ekologis Danau Balang Tonjong

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR. -Wakil Rektor I Universitas Patompo, Drs. H. Ahmad Hasyim, M.Si, resmi meraih gelar Doktor Ilmu...

Makassar, Kota Tak Ramah Pejalan Kaki

Foto dokumen: Jalan layang Petta Rani Makassar. (Foto:Kompas.Com). Catatan M.Dahlan Abubakar PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Usai peluncuran buku “Resonansi 80 Tahun...

Ratusan Peserta Toraja Coffee Festival, 60 Peserta Luar Ikut Lomba Seduhan Kopi

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Toraja Coffee Festival (TCF) kembali akan digelar yang kedua kalinya pada 19–20 September 2025...