Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Allah SWT berfirman dalam QS 5: 48, “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan.”
Ayat di atas menegaskan, dikarenakan pilihan Allah SWT maka keragaman merupakan sesuatu di luar usaha manusia. Tarikh Ramadan mengemukakan, “Manajemen perbedaan yang ada merupakan tantangan yang harus diselesaikan seperti halnya menyelesaikan ketegangan batin seseorang.”
Dalam Islam, kemuliaan seseorang berdasarkan perbuatan dan prestasi yang dilakukannya, sehingga manusia dituntut senantiasa berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
Keragaman merupakan kelebihan yang dimiliki oleh manusia. Mungkin agak naif bila tidak dikaitkan dengan realitas konflik yang terjadi. Terhadap konflik, Alquran mengajarkan kepada umat Islam pentingnya harmonisasi dan keadilan di antara umat manusia, QS 2: 251.
Tarikh Ramadan menegaskan, “Keragaman dan konflik merupakan sifat yang inheren bagi makhluk manusia. Manusia menghadapi tantangan dari sifat kemanusiaannya sendiri, bukan penolakannya terhadap pluralisme dan keragaman.”