“Oleh karenanya, saya sangat kecewa atas apa yang terjadi pada hari ini dengan melakukan eksekusi di lokasi yang bukan pada objeknya,” jelas Adnan saat menyampaikan orasi ilmiahnya di lokasi eksekusi Jalan Sungai Saddang, Kamis (27/10/2022).
Sementara itu, Panitera Pengadilan Negeri Makassar saat ditemui mengatakan, perkara ini berawal pada 2015 dengan Nomor Perkara 374/Pdt.G/2015 antara M. Saleh Nisar melawan Nyonya Suratmi Saleh dan kawan-kawan.
“Sejak penetapan yang terjadi pada tahun 2020 dan baru dieksekusi hari ini Kamis 27 Oktober 2022, dan sejak awal kami telah memberi tahu kalau memang ada perubahan, anda tidak puas dengan putusan eksekusi ini silahkan mengajukan perlawanan di Pengadilan Negeri Makassar,” sambungnya.
“Hingga saat ini mereka belum adakan upaya hukum jadi eksekusi tetap jalan dan dilaksanakan. Dengan bantuan alat keamanan negara dalam hal ini polri yang telah membantu pihak pengadilan sehingga proses eksekusi ini bisa dijalankan dan dibacakan,” pungkasnya. (*Rz)