Gonjang-Ganjing Biaya Perpisahan, Hj Sohrah : Kegiatan ini Tidak Wajib

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Sebagian orang tua/wali siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) di Makassar utamanya yang berpenghasilan menengah kebawah khususnya di SD Inpres Sambung Jawa 1, mengeluh terkait biaya perpisahan yang menurut mereka sangat memberatkan.

Seperti yang dialami oleh orang tua siswa SD Inpres Sambung Jawa 1 berinisial DM (35), sempat berkeluh kesah kepada media ini mengatakan, tidak mampu membayar uang perpisahan yang dibebankan pihak sekolah terhadap dirinya sebesar Rp 500 ribu.

Sementara DM mengaku pekerjaannya tidak tetap, kadang bekerja kadang tidak alias pekerja serabutan. Parahnya lagi menurut DM, dia tidak pernah di panggil rapat, lalu mendapat kabar biaya perpisahan anaknya sebesar Rp 500 ribu.

Hal yang sama juga dialami SRY (29) janda beranak 5 yang juga merasa berat dengan biaya perpisahan tersebut dan mengungkapkan, dirinya saat ini berstatus janda alias ‘single parent’ yang harus membiayai kelima orang buah hatinya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT SPF SD Inpres Sambung Jawa 1 Hj. Sohrah M angkat bicara, saya tidak sepakat apa yang dikatakan oleh orang tua/wali siswa-siswi itu biaya perpisahan di sekolah ini sebesar Rp. 500 ribu.

Orang tua/wali siswa-siswi itu menelpon mempertanyakan apakah benar biaya perpisahan itu sebesar Rp. 500 ribu, (pada saat ditelepon orang tua siswa, kepsek Hj. Sohrah sedang berada di Rumah Sakit, red) dan kepsek Hj Sohrah mengatakan, hasil rapat orang tua itu disepakati biaya perpisahan itu sebesar Rp. 400 ribu.

“Dalam rapat itu, yang menentukan besaran biaya, lokasi hingga setting kegiatan perpisahan itu nantinya seperti apa, itu semua dari orang tua siswa, jadi dalam hal ini pihak sekolah hanya sebagai fasilitator,” jelasnya via seluler, Rabu (05/06/2024)

Baca juga :  Pangdam XIV/Hsn Bersama Forkopimda Sambut Presiden Jokowi di Bandara Sultan Hasanuddin

Lanjut kepsek berhijab tersebut, rapat perpisahan tersebut dipimpin langsung oleh komite sekolah. Lalu guru-guru kami tidak sepakat dikatakan mewajibkan uang perpisahan dan guru itu bilang ke orang tua siswa-siswi ikut tidak ikut ke Tope Jawa (lokasi perpisahan, red), harus bayar Rp. 500 ribu.

“Kami keberatan dikatakan bilang kepada orang tua siswa-siswi pergi atau tidak ikut perpisahan di Tope Jawa harus bayar Rp. 500 ribu, tidak benar itu,” kecam kepsek SD Sambung Jawa 1.

Ungkapnya lagi, saya tidak pernah mengatakan kepada orang tua siswa-siswi, kalau tidak ikut perpisahan nilainya di Raport akan berubah.

“Ahh..tidak mungkin berubah itu nilainya anak-anak di Ijazah kalau tidak ikut perpisahan, kan kegiatan ini tidak di paksa ji alias tidak wajib,” keluhnya.

Dirinya pun mencontohkan, Kelas VI B siswa-siswinya itu berjumlah 36 orang cuma 13 orang yang membayar biaya perpisahan tersebut.

“Justru kami yang banyak membantu anak-anak itu kalau ada pendamping atau orang tuanya yang tidak hadir dalam kegiatan ini,” timpalnya.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Arwan Tjahjadi Resmikan Loka Loka: Ruang Kreatif Baru yang Hidupkan Semangat UMKM Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Gelombang semangat baru untuk mendorong kreativitas dan pemberdayaan UMKM kembali bergema di Makassar. Sabtu (22/11/2025),...

Dukung Mentan Amran, ICMI: Berantas Serakanomics, Mafia Pangan Harus Tamat

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran...

HIPPMAS FEST 2025 Dorong Kreativitas Pemuda dan Pertumbuhan UMKM di Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) ke-59, Dewan Pimpinan Cabang...

Jelang Musywil PKB Sul-Sel Ketua DPC PKB Wajo serukan Aklamasi untuk Azhar Arsyad

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Tidak lama lagi pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB)...