PEDOMANRAKYAT.MAKASSAR–Pembangunan Kereta Api (KA) jalur Makassar- Pare – Pare masih polemik. Desain elevated (melayang) atau at grade (menyentuh tanah).
Permintaan Pemkot Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto minta jalur KA berdesain Elevated. Pasalnya, ia prediksi dampak buruk yang akan merugikan masyarakat utamanya di daerah pesisir.
Mencermati hal tersebut, Ketua DPW Ikatan Pengkaji Lingkungan Hidup Indonesia (Inkalindo) Sulsel, Abd Haris Djalante ikut mengkaji dampak keuntungan dan kerugian jika desain jalur KA itu elevated atau at grade.
Menurutnya, desain elevated memiliki dampak minim sebab membutuhkan lahan yang lebih sedikit sehingga lebih murah dalam hal pembebesan lahan.
Masyarakat juga hanya akan kehilangan sedikit lahan produktif (sawah dan empang) sehingga tidak menganggu ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat sekitar. Tidak menganggu arus lalu lintas. Terhindar dari ancaman banjir. Tidak membutuhkan timbunan dan relatif hubungan sosial masih tersambung.
“Memang sedikit lebih mahal biaya pembangunan elevated (Rp 300 Milyar/km). Namun, jika kita hitung-hitungan biaya pembebasan lahan untuk desain at grade sebesar 50 Meter sisi kiri dan kanan. Timbunan juga sangatmembutuhkan banyak biaya dan banyak lahan pencaharian warga yang akan tergerus,” ucapnya, Selasa (30/08).