PEDOMANRAKYAT, RANTEPAO – Puluhan massa pendemo yang terdiri dari para pedagang kecil yang didukung mahasiswa tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pedagang Pasar Sore (AMPPPS) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Toraja Utara, Kamis (30/06/2022).
Aksi demo dilakukan disebabkan adanya rencana pemerintah Kabupaten Toraja Utara akan merelokasi para pedagang Pasar Sore Rantepao untuk menata dan rencana pembangunan Alun-Alun Kota Rantepao, sehingga mendapat reaksi dari para pedagang.
Unjuk rasa dilakukan puluhan warga dan mahasiswa ini bertepatan dengan pelantikan pergantian anggota dewan melalui Pergantian Antar Waktu (PAW), Djoni Sirande menggantikan Almarhum Marthen Tonapa Parrangan.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para pedagang meminta pemerintah untuk memperpanjang waktu pengosongan lapak-lapak yang ada di Pasar Sore sebelum ada lokasi yang representatif untuk relokasi.
Karena berdasarkan pemberitahuan dari pemerintah melalui surat, proses pengosongan lapak pedagang di Pasar Sore akan dimulai Jumat, 1 Juli 2022.
Namun, para pedagang meminta pemerintah agar menyediakan lokasi yang layak untuk relokasi. Karena mereka keberatan jika direlokasi ke Pasar Pagi atau Pasar Sentral Bolu, yang katanya sudah terlalu padat.
Para pedagang mengatakan, mereka tidak menolak untuk direlokasi, tapi pemerintah diminta menyediakan tempat relokasi yang layak untuk ditempatkan.
Setelah berorasi, para pedagang kemudian diterima oleh Ketua DPRD Toraja Utara, Nober Rante Siama’. Usai menerima aspirasi para pedagang, Ketua DPRD Nober Rante Siama meminta pemerintah agar menunda untuk sementara pelaksanaan pengosongan lapak-lapak di Pasar Sore.