PEDOMANRAKYAT, MAKALE – Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Malea Energi baru beroperasi efektif 1 tahun 6 bulan di Tana Toraja dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Toraja dan khususnya masyarakat Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pasalnya, awal berdirinya pembangunan PLTA, pihak manajemen perusahaan memberdayakan tenaga lokal sebagai tenaga kerja saat membangun konstruksi PLTA, setelah dilakukan pembebasan lahan masyarakat dengan ganti untung oleh PT Malea Energi.
Setelah beroperasi PT Malea Energi mempekerjakan 600 karyawan dengan 95 persen tenaga lokal dan 5 persen adalah tenaga luar yang punya keahlian dalam bidangnya.
Direktur PT Malea Victor Datuan Batara kepada wartawan mengatakan, program CSR (corporate social responsibility) PT Malea masih berjalan dan yang sudah direalisasikan telah mencapai Rp 8 Miliar lebih.
Hal tersebut disampaikan, Victor Datuan Batara sebagai Pimpinan PLTA Malea Energi di Depot 99, Kamis 29 Desember 2022.
Kata Victor, pihaknya telah menyalurkan bantuan CSR melalui bantuan secara langsung maupun ke rumah ibadah, pendidikan, serta perbaikan infrastruktur ke sejumlah wilayah yang dianggap sebagai skala prioritas.
“Sejak perusahaan beroperasi, PLTA Malea sudah merealisasikan anggaran CSR sebesar Rp 8 miliar, yang dibagi dalam bentuk bantuan tunai maupun non tunai, bahkan selain itu, perusahaan juga menyalurkan bantuan ke sejumlah rumah ibadah, bantuan pendidikan, dan perbaikan jalan,” beber Victor Datuan Batara.
Lanjut Victor, kegiatan yang paling banyak mendapat biaya CSR, yakni pembuatan bak air dan pipa air bersih di Lembang Randan Batu kurang lebih Rp 1,1 miliar dan di Lembang Bo’ne Buntusisong kurang lebih Rp 1,2 miliar, serta 23 kegiatan lainnya.