PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Guna memberikan penguatan moderasi pada lembaga keagamaan Buddha, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan bertajuk “Penguatan Moderasi Lembaga Keagamaan Buddha” di Kenari Tower Hotel, Makassar pada Sabtu (25/03/2023) lalu.
Kegiatan bertema “Melalui Kegiatan Penguatan Moderasi Lembaga Keagamaan Buddha, Kita Wujudkan Lembaga Keagamaan Buddha yang Moderat dan Toleran” ini diikuti 35 orang peserta perwakilan berbagai Rumah Ibadah Agama Buddha.
Pembimas Buddha Sulsel, Pandhit Amanvijaya, S.Ag, MM, M.Pd.B dalam pembukaan kegiatan menekankan, pentingnya peran lembaga keagamaan dan tokoh agama Buddha untuk menjaga, merawat dan meningkatkan kerukunan dalam keberagaman umat Buddha.
Karenanya, masing-masing majelis diharapkan tetap menjaga toleransi kehidupan beragama, baik intern antar umat, maupun antar umat dengan Pemerintah.
Lebih lanjut Pembimas Buddha mengingatkan, agar para ketua majelis dan tokoh agama Buddha lebih berhati-hati karena tahun 2023 dan 2024 sebagai tahun politik. Dan berpesan agar kiranya tidak menggunakan Rumah Ibadah Agama Buddha untuk kegiatan politik praktis.
Usai pembukaan, para peserta selama sehari memperoleh beragam materi. Yakni, “Peran Lembaga dan Tokoh Agama dalam Peningkatan Moderasi Beragama” (Rohaniwan Buddha, YM. Bhikkhu Siriratano Mahathera, CPS®).
Kemudian, “Nilai-Nilai Moderasi dalam Ajaran Buddha” (Penyuluh Agama Buddha Non PNS Provinsi Sulsel & Penyuluh Informasi Publik, Miguel Dharmadjie, ST, CPS®, CCDd®, CPM).
Dan juga, “Moderasi Beragama Tonggak Kerukunan dan Kesatuan Bangsa” (Pendidik dan Tokoh Agama, Muhammad Ridwan, S.Pd, S.Pd.I, M.Pd). (midhata)
