“Sebagaimana instruksi Bapak Jokowi bahwa pembangunan pada periode ini, investasi SDM katanya bisa mengalahkan investasi infrastruktur dan sebagainya. Bisa jadi di masa depan melahirkan presiden yang lebih baik,” tuturnya.
Terkait stunting di Sulsel, dua data menjadi acuan. Hingga Agustus 2021 menurut ePPGBM Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, angka stunting di Sulsel mencapai 9,08 persen.
Angka tersebut bahkan melampaui target pemerintah pusat untuk menekan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14 persen.
Data lainnya, Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencatat balita stunting di Sulawesi Selatan memiliki Prevalensi Stunting 27,4 persen. Ada penurunan dari sebelumnya tercatat 30,6 persen.
Perbedaan angka ini, lanjut Andi Sudirman, perlu dielaborasi di lapangan. Namun, dari sisi positifnya perlu upaya pencegahan stunting yang lebih baik.
“Sejauh mana elaborasi data dilakukan. Kalau datanya tidak bagus bagi kita, maka kita harus bekerja lebih keras lagi. Data bagi kita menjadi acuan untuk semangat bekerja,” ucapnya.
“Ayo, kita bersama-sama, cegah stunting, itu penting!,” pungkasnya.
Pada kegiatan ini juga terdapat Pameran Kinerja 8 Aksi Penanganan Stunting diikuti 17 Kabupaten Kota. Penilaian Kinerja Pemda juga terkait Penurunan stunting.(*)