PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL), menggelar demonstrasi di depan kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Jalan Urip Sumoharjo Nomor 269, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Kamis (02/06/2022) sore sekira pukul 15.20 Wita.
Jenderal Lapangan IPMIL, Yandi mengungkapkan dalam orasinya, meminta klarifikasi dari Gubernur Sulsel yang ingin mengeluarkan Kecamatan Rampi dari Sulawesi Selatan dan Indonesia.
Lanjutnya, kami dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu, menagih janji Gubernur A Sudirman Sulaiman terkait pembangunan infrastruktur di Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara.
“Seluruh masyarakat, khususnya di Kecamatan Rampi ini marah atas pernyataan Gubernur tersebut, untuk itu kami meminta dengan hormat kepada A Sudirman Sulaiman untuk membantu kami menyatukan Rampi dengan Luwu Raya sebagai otonomi daerah dan kami tidak ingin dipimpin oleh orang yang tidak memiliki etika komunikasi dan bahasa,” tegas Yandi.
Rampi adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia. Rampi adalah Kecamatan terpencil di Kabupaten Luwu Utara. Satu-satunya akses transportasi untuk menuju ke Kecamatan Rampi adalah bandar udara Rampi yang melayani rute Rampi-Masamba. Ibu kota kecamatan Rampi adalah Onondowa.
Dari pantauan pedomanrakyat.co.id, demonstrasi ini diwarnai dengan aksi bakar ban bekas di depan Kantor Gubernur Sulsel dan diikuti sekitar puluhan mahasiswa se-IPMIL Raya yang tergabung dari beberapa perguruan tinggi diantaranya, UMI, Unifa, UNM, STIMIK Dipanegara, UIM, dan UIN Makassar.
“Ini merupakan aksi yang ke lima, jika tidak ada itikad baik dari Pemprov Sulsel maka kami akan nekat untuk menggelar aksi yang lebih besar lagi seperti melakukan penyegelan terhadap perusahaan-perusahaan yang menyuplai anggaran ke pemerintah itu sendiri seperti PT Vale,” ancam Yandi.