PEDOMANRAKYAT, SINJAI – Intensitas curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir ini mengakibatkan beberapa lahan pertanian di Kabupaten Sinjai mengalami kerusakan.
Kerusakan ini diakibatkan debit air yang tinggi sehingga tanaman padi terbawa arus serta beberapa lahan petani tertimbun material longsor.
Dampaknya tidak hanya produksi padi yang terancam menurun, namun para petani juga dipastikan mengalami kerugian karena benih yang baru ditanam banyak yang rusak.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sinjai, ada tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Sinjai Barat, Sinjai Tengah dan Kecamatan Bulupoddo.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas TPHP Sinjai, Waris saat ditemui, Senin (25/07/2022) mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima saat ini, lahan pertanian yang mengalami kerusakan di Kecamatan Sinjai Barat berada di Desa Turungan Baji dan Bonto Salama.
Sementara untuk di Kecamatan Sinjai Tengah dan Bulupoddo, pihaknya saat ini masih menunggu laporan data pertanian yang terdampak dari penyuluh di lapangan.
“Untuk sampai saat ini informasi yang kami terima di Desa Turungan Baji ada 17 hektar sawah dan di Desa Bonto Salama ada sekitar hampir 5 hektar yang mengalami kerusakan. Sementara di Sinjai Tengah dan Bulupoddo kita masih tunggu laporannya,” jelasnya.
Menurut Waris, lahan pertanian milik petani yang ada di Sinjai Barat ini mengalami kerusakan akibat debit air yang tinggi sehingga padi yang sudah ditanam terbawa arus dan juga lahan sawah tertimbun longsor.