Pada menit ke-51, Madura United baru bisa memperpendek selisih gol. Hugo Gomes berhasil memanfaatkan bola servis tendangan bebas dari Lulinha menanduk bola dan masuk ke dalam gawang Reza Arya Pratama, skor 3:1 dan bertahan hingga pluit panjang dibunyikan, akhir dari penantian PSM selama 23 tahun, PSM Juara.
Fantastis, prestasi PSM di musim ini patut diacungi jempol dengan berbekal pemain seadanya dan hanya tercatat sebagai skuad urutan ke-16 dengan nilai lebih kurang 48 milyar dalam daftar pembelanjaan skuad, berbeda jauh dengan Persija di urutan pertama dengan nilai lebih kurang 102 milyar dan Persib di urutan keempat dengan nilai lebih kurang 82 milyar. Dengan skuad seadanya di musim ini, PSM mengukir prestasi yang menyamai prestasi Bali United yang menjadi juara paruh musim juga menjadi juara seutuhnya dipekan ke-32. Hanya PSM dan Bali United yang mencatat rekor ini selama bergulirnya Liga 1 sebagai kasta tertinggi kompetisi sepak bola di tanah air sejak tahun 2017.
PSM juga mencatat rekor baru sepanjang pergelaran liga 1, sebagai kesebelasan yang hanya mengalami kekalahan 2 kali sampai pekan ke-32. Jika menyapu bersih 2 sisa laga dengan poin penuh, maka PSM jug akan mencatat rekor baru sebagai tim yang mendulang 78 poin, pencapaian paling banyak, mengalahkan pecapaian Bali United yang hanya 75 poin.
PSM juga dikategori sebagai tim yang paling subur dengan mencatat 60 gol berada di peringkat ke-2 bersama Borneo FC yang hanya selisih 4 gol dari peringkat pertama Bali United yang telah mencetak 64 gol.