“Para sahabat yang tidak melihat, ya dia amalkan seperti yang diketahuinya dari Rasulullah, benar. Yang melihat juga mengamalkannya, ya benar. Tidak perlu harus cekcok,” tegas Indar Bahadi.
Seperti mencium ‘hajarul aswad’, para sahabat melihatnya, ya dilakukan. Habis, Rasulullah terus menunaikan ibadah haji.
“Tetapi kan tidak ada Haji Muhammad. Itu hanya ada di Indonesia, warisan Belanda dulu. Maksudnya, supaya orang Belanda tahu dikriminalisasi. Diberikan ciri sendiri karena mereka kritis. Jadi diisolasi, ketika bermasalah langsung ditangkap,” ucap Indar yang juga sudah berhaji pada tahun 2017, tetapi tidak pernah memakai predikat tersebut.
Berkaitan dengan ibadah haji yang dilakukannya, ketika di Mekkah, dia didatangi ayahnya yang sudah meninggal dunia. Ayahnya tiba-tiba muncul. Indar merinding dalam keadaan tidur-tiduran. Dia datang dan tersenyum sembari melambaikan tangan. Tidak berbicara sepatah pun kata. Setelah dikejar, hilang. Indar keluar.
Menurut Indar, dalam hadis ada bulan yang tertentu, bulan Syawal, Muharram, dan Zulhijjah, rokh-roh di alam barzakh (alam pemisah antara dunia dan akhiirat) sana dizinkan keluar untuk melihat anaknya dengan amalan baik.Tetapi biasanya mereka tidak berbicara hanya menampakkan diri saja. Dia akan mendatangi keluarganya.
“Saya merinding. Merinding saya,” desis Indar mengenang kembali kisah didatangi bayangan ayahnya.
Ketika Indar di Madinah, alhamdulillah selama ‘arbain’ (salat 40 waktu di Masjid Nabawi), dia melewatinya selalu di “raudhah”, di dekat mimbar Rasulullah yang warnanya hijau. Padahal tempatnya sempit dan susah memasukinya karena jamaah membludak. Mereka selalu berusaha memasuki dan dapat menunaikan salat di “raudhah”. Raudhah adalah tempat di area Masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah SAW dan mimbar yang beliau gunakan berdakwah. Rumah beliau kemudian menjadi makamnya, sementara Raudhah ditandai tiang-tiang putih dan karpet putih. Luasnya sekitar 300 meter persegi yang memanjang dari arah timur sampai barat sepanjang 22 m dan dari arah utara ke selatan sepanjang 15 m. Raudhah merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga” (HR Bukhari dan Muslim).